×
ABSTRAK
RINI AMBARSARI, D0211087, POLA KOMUNIKASI FPA
BOUGENVILLE pada mARPs (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pola
Komunikasi Forum Peduli Aids Bougenville pada Kelompok Beresiko Tinggi
“mARPs” dalam Pencegahan Penularan HIV/AIDS di Kabupaten Kebumen)
Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2015.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus HIV/AIDS dari tahun ke
tahun di Indonesia. Kebutuhan seksual dan pemenuhan kepuasan yang ada pada
manusia menjadikan tingginya kebiasaan seksual di masyarakat. Kurangnya
pemahaman mengenai HIV/AIDS menjadikan perilaku seksual yang masih
beresiko, sehingga penularan virus akan mudah terjadi. Salah satu upaya
pemerintah dalam pencegahan penularan HIV/AIDS adalah melakukan intervensi
perubahan perilaku pada kelompok beresiko tinggi. Faktor eksternal dan internal
merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan kelompok
beresiko tinggi hal tersebut demi terwujudkan komunikasi yang efektif untuk
melakukan persuasif dalam perubahan perilaku seksual. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi dan permasalahan serta
hambatan komunikasi dalam penjangkauan mARPs (the most at risk population)
oleh FPA Bougenville.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
dengan sumber data utama yaitu wawancara dan observasi, sedangkan data
pendukung diperoleh dari dokumen serta data pendukung lainnya. Teknik analisis
yang dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kebumen dengan
jumlah responden sebanyak 12 orang yang mewakili setiap kelompok beresiko
tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan pola komunikasi FPA Bougenville pada
mARPs dimulai dari tahap pencarian informasi, perkenalan, pendataan, tes VCT
hingga pada kontrol perilaku. Proses penjangkauan mARPs oleh FPA Bougenville
terjadi proses komunikasi Interpersonal dan komunikasi kelompok. Komunikasi
yang dilakukan melalui tatap muka dan media. Pada proses penjangkauan dimulai
dari proses perkenalan, pendataan hingga pada pendampingan. Permasalahan serta
hambatan pada penjangkauan mARPs yaitu adanya mARPs ’sok suci’, belum
bersedia melakukan tes VCT, tidak mendengarkan saran dari penjangkau dan
beberapa yang kurang terbuka pada penjangkau.