Penulis Utama : Agus Saputro
NIM / NIP : S251308008
×

ABSTRAK
Perlawanan kaum tani ada pada setiap masa, tetapi wujudnya saja yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah memberi gambaran perlawanan seharihari antar dan inner kelas petani dalam proses produksi pertanian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik yang dikembangkan oleh Randall Collins. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode etnografi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu masyarakat petani yang terdiri dari kelas kapital, borjuis kecil, manajer dan pekerja. Kapital yaitu petani menggarap lahan luas, borjuis kecil yaitu petani penggarap lahan sempit, manajer yaitu ketua kelompok buruh tandur, pekerja yaitu buruh tani, serta dokumen yang terkait dengan penelitian. Teknik pengambilan sampel digunakan oleh penulis adalah purposive sampling dengan strategi variasi maksimal. Informan berjumlah 8 terbagi menjadi 4 kelas, yakni kapital, borjuis kecil, manajer dan pekerja. Teknik pengumpulan
data primer digunakan adalah wawancara dan observasi. Sedangkan untuk data sekunder, menggunakan teknik kepustakaan dan literatur terkait. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis domain yang terdiri dari tiga unsur, yakni pencakup (cover term), tercakup dan hubungan semantik tunggal. Teknik validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Karungan dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan luas hak milik, hak garap dan peran dalam kegiatan bercocok tanam padi. Kepemilikan sumber daya berupa hak milik, hak garap tanah dan tenaga kerja menjadi sumber terjadinya konflik antara pemberi kerja dengan pekerja. Wujud perlawanan antar kelas tidak terbuka dengan kekerasan tetapi dengan sistem, yakni sistem “borong/tebas” untuk ikatan
kerja dan sistem “tuku mongso/mangsan” untuk hak garap lahan. Perlawanan intra kelas petani di Desa Karungan jarang terjadi, dikarenakan dilingkup antar kelas sudah ada perubahan dalam hal aturan ikatan kerja dan hak garap tanah sehingga masing-masing orang sudah tahu hak serta kewajibannya. Kemenangan perlawanan antar kelas tidak serta merta menjadi milik pemegang sumber daya material terbesar. Melalui membangun solidaritas, kelas pekerja menjadi pemenang dalam pertentangan kepentingan, misalkan dalam pengupahan. Kata kunci: perlawanan, kelas sosial, petani

×
Penulis Utama : Agus Saputro
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S251308008
Tahun : 2016
Judul : Rame Ngarep Antar dan Intra Kelas pada Masyarakat Petani ( Studi Etnografi Mengenai Perlawanan Sehari-hari Antar dan Intra Kelas Petani di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi.Sosiologi-S.251308008-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Bagus Haryono, M.Si
2. Dr. Argyo Damartoto, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.