Aspek komunikasi dalam bisnis rumah makan lokal belum diperhatikanoleh pemilik atau pengelola usaha. Persaingan yang kompetitif saat ini membuatpara pengelola merek harus melakukan berbagai upaya komunikasi untuk menjadimerek yang memiliki keuatan merek yang kuat di mata konsumen. Penelitian inipenting dilakukan untuk menguji keberlakuan model kekuatan merek yang secarakonseptual dibangun melalui efek komunikasi merek dan user’s experience.Keberlakuan model dapat digunakan sebagai referensi untuk pengukuran kinerjamerek pada umumnya, dan merek rumah makan lokal di Surakarta khususnya.Model ini menjelaskan efek komunikasi merek dan user’s experience apa saja yangsecara strategis perlu diperhatikan atau diprioritaskan dalam menghadapipersaingan yang semakin kompetitif.Penelitian ini mengembangkan model kekuatan merek David Aaker (1996)yang melibatkan faktor Brand Awareness, Perceived Quality dan Brand Loyalty.Peneliti menambahkan variabel lain sesuai dengan fenomena yang berkembang saatini, yaitu aspek, Word of Mouth, Innovation, aspect Value, Trust, Satisfaction danBrand Usage.Penelitian dilakukan pada masyarkat kota Surakarta dengan jumlahresponden sebanyak 200 orang. Sampling dilakukan secara bertahap denganmenggunakan multistage sampling, pada tingkat kecamatan dan kelurahanmenggunakan cluster sampling, kemudian pada tingkat RW dan RT menggunakansimple random sampling. Di tingkat keluarga, responden direkrut menggunakankish grid. Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2014 hingga Januari 2015.Metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM).Hal ini disebabkan pengukuran Kekuatan Merek melibatkan berbagai atributindikator yang dianggap relevan mencerminkan setiap aspek yang ingin diukur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kekuatan merek fit dengan nilaiRMSEA 0,000 dan P-value 0,99781. Model menunjukkan adanya peran efekkomunikasi merek dan user’s experience dalam membentuk kekuatan merek. Peranterbesar secara berurutan pada kekuatan merek rumah makan lokal di Surakartaadalah Word of Mouth (1,03) dan Innovation (0,95). Hal ini menunjukkan bahwakomunikasi merek dan inovasi dalam pengelolaan rumah makan lokal perludiutamakan.Kata Kunci: Brand Awareness, Perceived Quality, Word of Mouth, Brand Usage,Brand Performance, Innovation, dan Kekuatan Merek.