×
ABSTRAK
Waduk Krisak yang terletak di Kecamatan Selogiri dibangun pada tahun 1943. Pada tahun 1985 Waduk Krisak mengalami rehabilitasi dengan penambahan tinggi mercu bendungan sebesar 1,00 m. Sejalan dengan usia waduk, fungsi dari waduk ada kecenderungan semakin menurun. Selain faktor dari bangunan waduk itu sendiri, faktor dari luar seperti perubahan tata guna lahan jelas akan mempengaruhi terhadap debit banjir yang terjadi. Debit banjir tersebut menjadi tidak sesuai dengan kondisi saat perencanaan waduk. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa debit dan tinggi muka air waduk dengan kala ulang (Q rencana) 2, 5, 10, 25, 50, 100 dan 1000 tahun sehingga diketahui pada debit kala ulang 1000 tahun apakah akan terjadi luapan pada tubuh bendungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode ini berupa pengumpulan data, analisis data dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna pengambilan keputusan dan kesimpulan. Debit banjir dianalisis menggunakan metode HSS Nakayasu dan tinggi muka air waduk dianalisis dengan metode Flood Routing. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa debit kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, dan 1000 tahun frekuensi data hujan berturut-turut adalah sebesar sebagi berikut: 26,658 m3/dt; 32,691 m3/dt; 37,002 m3/dt; 42,815 m3/dt; 47,410 m3/dt; 52,237 m3/dt; 70,382 m3/dt. Tinggi muka air waduk pada debit kala ulang Q rencana hasil penelusuran banjir berturut-turut sebesar: +113,739 m.dpl; +113,787 m.dpl; +113,818 m.dpl; +113,860 m.dpl; +113,895 m.dpl; +113,929 m.dpl; +114,057 m.dpl. Elevasi muka air waduk pada debit kala ulang 1000 tahun tersebut lebih rendah dibandingkan elevasi tubuh bendungan +115,50 m.dpl. Oleh karena itu tidak terjadi luapan pada tubuh bendungan. Kata kunci: waduk, debit banjir, tinggi muka air banjir