×
ABSTRAK
Pendahuluan: Telah diketahui perbedaan diantara madu-madu yang ada dalam hal pengobatan, dan telah tercatat beberapa tipe madu yang baik dalam pengobatan luka dan ulkus. Madu digunakan dari zaman kuno hingga ditemukannya antibiotika pada tahun 1940-an. Madu kembali digunakan pada saat antibiotika meningkatkan resistensi dari bakteri. Tujuan penelitian adalah mengetahui peran Madu pada perawatan defek luka pasca operasi dan mengetahui peran Madu sebagai stimulasi pertumbuhan jaringan defek luka pasca operasi, serta membandingkan dengan Normal saline. Metodologi: Penelitian ini merupakan Penelitian Eksperimental analitik, dengan konsep membandingkan antara perawatan defek luka pasca operasi menggunakan Madu dan kontrol dengan menggunakan Normal saline. Subjek penelitian adalah pasien paska open reduksi internal dan eksternal fiksasi Tulang (femur,tibia,radius dan ulna, humerus, small bone) dengan defek luka di RSO Prof.Dr.R.Soeharso, dengan besar sampel sebanyak 32 orang yang diambil secara random. Hasil: Hasil memperlihatkan rata-rata penurunan luas luka selama minggu 4 pada pemberian Normal saline sebesar 70.27% dan rata-rata penurunan luas luka selama minggu 4 pada pemberian madu sebesar 74.55% dengan nilai signifikansi (sig.) sebesar 0.573(lebih besar dari 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa penurunan luas luka selama minggu 4 pada pemberian Normal saline dan Madu adalah tidak berbeda secara nyata. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh penggunaan madu dan normal saline terhadap penyembuhan luka pasca-operasi. Keyword : Madu, Normal saline, Defek luka