×
ABSTRAK
Dampak dari perubahan iklim telah dirasakan oleh sebagian besar masyarakat, namun belum diimbangi oleh respon dan pemahaman masyarakat.Program kampung iklim hadir sebagai sebuah inovasi dari pemerintah dalam memberikan pemahaman tentang dampak perubahan iklim beserta upaya adaptasi dan mitigasi yang menyasar pada masyarakat di tingkat lokal.Kampung Sambirejo merupakan wilayah pertama di Kota Surakarta yang dinilai berhasil dalam penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pola komunikasi masyarakat Kampung Sambirejo dalam proses keputusan inovasi program kampung iklim serta faktor pendorong dan penghambat berdasarkan unsur-unsur yang mempengaruhi tingkat kecepatan adopsi inovasi sebagaimana teori difusi inovasi yang dikemukakan oleh Everet M. Rogers (1983).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus tunggal yang mengambil lokasi penelitian di Kampung Sambirejo, Kota Surakarta.Data utama diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling.Model analisis yang digunakan adalah analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan proses keputusan inovasi tidak selalu dimulai dengan tahap pengetahuan sebagaimana proses keputusan inovasi yang dikemukakan oleh Rogers (1983), namun dimulai dengan implementasi. Adopsi program kampung iklim di Kampung Sambirejo melalui enam tahap yaitu penerapan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pengenalan program kampung iklim, penilaian program kampung iklim, uji coba program kampung iklim, pengambilan keputusan dan evaluasi program
kampung iklim. Proses tersebut melibatkan Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta sebagai innovator, Pokja Pengelola Kampung Iklim sebagai agen perubahan dan warga Kampung Sambirejo sebagai penerima program. Saluran Komunikasi interpersonal dan kelompok mendominasi dalam penyebaran dan penerimaan informasi tentang program kampung iklim pada setiap tahapan, sedangkan media internet digunakan pada tahap penilaian program dan tahap evaluasi program.Atribut inovasi menjadi unsur yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi keputusan inovasi Atribut inovasi berupa manfaat relatif menjadi faktor pendorong dominan, sedangkan kompleksitas program menjadi faktor yang paling menghambat dalam proses keputusan program. Meskipun penerapan program di Kampung Sambirejo telah dinilai berhasil oleh Pemerintah, namun faktanya sebagian besar warga Kampung Sambirejo belum memiliki
pemahaman yang utuh tentang program kampung iklim.
Kata Kunci : Pola Komunikasi, Difusi Inovasi, Program Kampung Iklim