×
Usaha batik merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis dan produk unggulan di Kota Surakarta. Namun perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah sektor batik saat ini masih lamban, terkait dengan masalah seperti pemasaran, modal, sumber daya manusia, teknologi, dan kemitraan. Dengan adanya program OVOP diharapkan usaha batik di Kota Surakarta dapat berkembang dan bisa bersaing di tingkat lokal maupun global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah dalam pengembangan usaha batik melalui program one village one product (OVOP). Dalam penelitian ini, mengacu pada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta yang mencakup tentang pengembangan kebijakan pemberdayaan UMKM, kelembagaan, peningkatan produktifitas UMKM, penataan dan pemberdayaan UMKM, penguatan jaringan pasar produk UMKM, perkuatan modal sebagai stimulant usaha, peningkatan SDM pengelola usaha UMKM. Lokasi penelitian ini di Kota Surakarta, tepatnya di Kampung Wisata Batik Kauman dan Dinas Koperasi dan UMKM dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara secara mendalam dan dengan mengkaji dokumen. Cara memperoleh informan yaitu dengan teknik purposive sampling. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi data. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peranan Dinas Koperasi UMKM Kota Surakarta yaitu: pertama, pengembangan kebijakan pemberdayaan UMKM dengan cara mengadakan forum group discussion. Kedua, memberikan pelatihan kepada anggota koperasi. Ketiga, peningkatan produktifias UMKM dengan cara memfasilitasi sertifikasi, pelatihan, pemberian peralatan, kemudahan perizinan. Keempat, mengkonsep atau menata tempat usaha. Kelima, penguatan jaringan pasar dilakukan denga cara mengadakan pameran dan temu usaha besar. Keenam, memberikan bantuan permodalan kepada koperasi serta memfasilitasi pemilik usaha dalam mencari kredit yang berbunga ringan. Ketujuh, memberikan pelatihan kepada pemilik usaha batik berupa pelatihan manajemen, pelatihan akutansi, dan pelatihan teknologi.
Kata Kunci: Peranan, UMKM, Program OVOP.