Penulis Utama | : | Yuliyanto Ari Wibowo |
NIM / NIP | : | K1311083 |
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan pendekatan Reciprocal Teaching yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan mengetahui besar peningkatan kemandirian belajar siswa dalam siswa kelas VIIIJ SMP Negeri 2 Mojolaban.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII J SMP Negeri 2 Mojolaban yang berjumlah 32 siswa. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran dan data kemandirian belajar siswa. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data keterlaksanaan pembelajaran dan kemandirian belajar siswa menggunakan metode observasi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah seluruh tahapan pembelajaran STAD dengan pendekatan reciprocal teaching telah dilaksanakan dan setidaknya 70% dari jumlah total siswa mencapai kategori tinggi untuk masing-masing indikator kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Reciprocal Teaching yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah : 1) Kegiatan Pendahuluan, yaitu a) Guru memberikan salam, menanyakan kehadiran. b) Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. c) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai, kriteria sukses kepada siswa pada awal pembelajaran. d) Guru melakukan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari. e) Guru memberikan motivasi akan pentingnya materi yang akan dipelajari. 2) Kegiatan Inti yaitu a) Presentasi kelas : (1) Guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari, (2) Guru menggunakan metode tanya jawab dengan siswa tentang materi yang akan dipelajari. b) Kegiatan tim : (1) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. (2) Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan. (3) Guru mendampingi siswa saat melakukan diskusi dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. (4) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk menuliskan dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas c) Kegiatan individu : a) Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan (Question Generating). b) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya kemudian guru mengklarifikasi jawaban tersebut (Clarrifying). c) Guru meminta siswa untuk merangkum materi dengan bahasa mereka sendiri (Summarizing). d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal (Predicting). 3) Kegiatan Penutup: a) Kuis: (1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas dan memberikan penjelasan tentang beberapa pertanyaan tersebut. (2) Guru bersama siswa membuat simpulan mengenai materi yang telah dipelajari. (3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan kuis secara individu. b) Rekognisi/ Penghargaan tim: (1) Guru memberikan dua reward kepada kelompok terbaik yaitu berdasarkan hasil presentasi kelompok dan LK yang diberikan di akhir pembelajaran serta reward berdasarkan skor kemajuan individu yang diberikan pada pertemuan selanjutnya. (2) Guru memberikan PR mengenai materi yang telah dipelajari dan meminta siswa mempelajari materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemandirian belajar siswa. Hasil ini terlihat dari masing-masing indikator 70% siswa berada dalam kategori tinggi. Pada indikator tanggung jawab saat prasiklus sebesar 31,25% siswa dengan kategori tinggi dan setelah penelitian siklus II menjadi 75% siswa dengan kategori tinggi. Pada indikator percaya diri saat prasiklus sebesar 34,375% siswa dengan kategori tinggi dan setelah penelitian siklus II menjadi 71,875% siswa dengan kategori tinggi. Pada indikator inisiatif saat prasiklus sebesar 31,25% siswa dengan kategori tinggi dan setelah penelitian siklus II menjadi 76,042% siswa dengan kategori tinggi. Pada dorongan untuk maju saat prasiklus sebesar 34,375% siswa dengan kategori tinggi dan setelah penelitian siklus II menjadi 78,125% siswa dengan kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Kata kunci : Student Team Achievement Division (STAD), Reciprocal Teaching, Kemandirian.
Penulis Utama | : | Yuliyanto Ari Wibowo |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | K1311083 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Team Achievement Division) Dengan Pendekatan Reciprocal Teaching Sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII J SMP Negeri 2 Mojolaban Tahun Pelajaran 2015/2016 |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F.KIP - 2016 |
Program Studi | : | S-1 Pendidikan Matematika |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F.KIP Jur. Pendidikan Matematika-K.1311083-2016 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Mardiyana, M.Si., 2. Yemi Kuswardi, S.Si., M.Pd |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. KIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|