×
ABSTRAK
Kepuasan dalam kehidupan perkawinan yang sedang dijalani adalah harapan besar setiap pasangan. Kepuasan perkawinan berbicara mengenai kebahagiaan dalam menjalani biduk rumah tangga yang meskipun tidak akan selalu berjalan mulus tapi suami-istri akan tetap berada pada keputusan yang sejalan. Fenomena terkait kehidupan perkawinan tidak luput dari sorotan mengenai keturunan. Tidak kunjung hadirnya anak dalam kehidupan rumah tangga dengan lama pernikahan minimal satu tahun disebut infertil primer. Infertil primer bukanlah penyakit menular yang mematikan, namun kondisi infertil primer yang dialami oleh wanita membawa dampak psikologis yang berat jika tidak diimbangi dengan self-esteem yang tinggi oleh wanita itu sendiri. Selain itu, suami juga diharapkan mampu memberikan penghargaan atas perasaan istri untuk menunjukkan betapa berharganya istri bagi dirinya. Hal ini bertujuan untuk membantu istri menghadapi kondisi infertil primer ditengah-tengah komentar dan pertanyaan miring dari orang-orang sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dan penghargaan suami dengan kepuasan perkawinan pada wanita dengan infertil primer.
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita infertil primer (wanita yang sudah menikah minimal satu tahun, tinggal bersama suami, dan belum memiliki anak) di wilayah Palur, Sukoharjo. Wilayah Palur Sukoharjo adalah wilayah yang terdiri dari 6 dusun, 27 RW dan 79 RT. Pengambilan sampel menggunakan teknik studi populasi dikarenakan jumlah populasi terbatas sehingga sampel penelitian ini ialah seluruh wanita infertil dalam populasi yang berjumlah 39 wanita di Kelurahan Palur, Sukoharjo. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepuasan perkawinan, skala self-esteem, dan skala penghargaan suami. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linier berganda.
Dari hasil analisis regresi linier berganda, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,671; p = 0,000 (p , 0,05) dan =14,754 > = 3,26. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dan penghargaan suami dengan kepuasan perkawinan pada wanita dengan infertil primer. Sedangkan untuk hasil uji korelasi parsial ditemukan hubungan yang tidak signifikan, ini berarti wanita dengan infertil primer tidak akan mencapai kepuasan dalam perkawinan jika hanya memiliki self-esteem yang tinggi tanpa disertai penghargaan oleh suami, begitupun sebaliknya. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,45 atau 45% terdiri atas kontribusi self-esteem dan penghargaan suami terhadap kepuasan perkawinan.
Kata kunci: self-esteem, penghargaan suami, kepuasan perkawinan, wanita infertil primer.
ABSTRACT
Satisfaction in marriage being undertaken is the great hope of every couple. Marital satisfaction talks about happiness in undergoing the big dipper household that although it will not always run smoothly but the husband and wife will remain on the decisions that are in line. Related phenomena marital life was criticized on the descent. Does not go the presence of children in household life with a minimum of one year old marriage is called primary infertility. Primary infertility is not a deadly infectious disease, but the condition of primary infertility experienced by women carry a heavy psychological impact if it is not matched with high self-esteem by women themselves. In addition, the husband is also expected to give a feeling of respect for the wife to show how valuable a wife for himself. It aims to help primary infertile wife face conditions amid sloping comments and questions from the people around. This study aims to investigate the relationship between self-esteem and respect husband with the marital satisfaction of primary infertile women.
Population in this research is the primary infertile women (women who have been married for at least one year, lived with her husband, and do not have children) in the area Palur, Sukoharjo. Sukoharjo Palur is a region that consists of six hamlets, 27 RW and 79 RT. Sampling using population studies due to the limited number of population so that the sample of this study is that the whole of infertile women in the population who are 39 women in the village Palur, Sukoharjo. Data collection tool used in this research is scale marital satisfaction, self-esteem scale, and the scale of husband respect. The data analysis technique used to test the hypothesis is multiple linear regression analysis.
From the results of multiple linear regression analysis, the value of the correlation coefficient (R) of 0.671; p = 0.000 (p, 0.05) and F_hitung = 14.754> F_tabel = 3.26. These results indicate that there is a significant relationship between self-esteem and husband respect with marital satisfaction of primary infertile women. As for the results of the partial correlation test found no significant association, this means that women with primary infertility will not achieve satisfaction in a marriage if it has a high self-esteem without the respect by the husband, and vice versa. R2 value in this study was 0.45 or 45% consists of contributions of self-esteem and husband respect to marital satisfaction.
Keywords: self-esteem, husband respect, marital satisfaction, a primary infertile women.