Penulis Utama : Hening Agustya
NIM / NIP : I1113044
×

ABSTRAK
Struktur beton bertulang merupakan material komposit yang terdiri dari beton dan baja
tulangan yang ditanam di dalam beton. Beton bertulang memiliki tulangan memanjang
sebagai penulangan lentur yang berfungsi menahan gaya tarik yang bekerja. Elemen
struktur yang panjang dan menerus membuat tulangan yang dipasang memerlukan
penyambungan sesuai panjang yang direncanakan. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh panjang sambungan lewatan terhadap kuat lentur pada balok
beton bertulang tulangan baja ulir.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variasi panjang sambungan
lewatan yang digunakan adalah 300 mm, 325 mm dan 350 mm. Benda uji yang
digunakan merupakan balok beton bertulang dengan lebar 80 mm, tinggi 120 mm dan
panjang 1100 mm. Alat yang digunakan dalam pengujian kuat lentur adalah Bending
Testing Machine yang ada di laboratorium bahan Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Hasil pengujian dalam penelitian ini adalah momen lentur yang terjadi lebih besar dari
momen lentur yang disyaratkan, sehingga momen lentur hasil pengujian telah
memenuhi syarat dengan menggunakan sambungan lewatan. Semakin panjang
sambungan lewatan pada balok beton bertulang, maka semakin besar momen lentur
yang dapat ditahan oleh balok beton bertulang tersebut. Pola retak yang terjadi
merupakan retak lentur. Peningkatan beban aksial yang terjadi saat pembebanan
menyebabkan peningkatan nilai lendutan dan pertambahan panjang retakan.
Kata Kunci : Balok Beton Bertulang, Kuat Lentur, Lendutan, Pola Retak,
Sambungan Lewatan.
ABSTRACT
Reinforced concrete structure is a composite material consisting of concrete and
reinforcing bar embedded in concrete. Reinforced concrete has a longitudinal
reinforcement functioning withstand tensile force. Structural elements that make the
long and continuous reinforcement are installed require grafting. Purposed of this
research was to determine the influence of lap-splices bar in reinforced concrete beams
with normal concrete quality to flexural strength.
The research used an experimental method with a length variation used 300 mm, 325
mm and 350 mm. This research use models of beam reinforced concrete with the beam
dimension is 80 mm × 120 mm longly at the beam 1100 mm. The machine used in the
flexural strenght testing is Bending Testing Machine in the laboratory materials Sebelas
Maret University, Surakarta.
The result of research is the bending moment greater than the required moment, so the
bending moment eligible to use lap splices. The longer of the lap splices on a reinforced
concrete beam, the greater the bending moment which can be held by the reinforced
concrete beams. Crack paterrn that occurs is cracked bending. Axial load increases
that occur when loading led to an increase in the value of deflection and also increased
the length of cracks occuring.
Keywords : Reinforced Concrete Beam, Flexural Strength, Deflection, Crack
Patterns, Lap-Splices.

×
Penulis Utama : Hening Agustya
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I1113044
Tahun : 2016
Judul : Pengaruh Panjang Sambungan Lewatan Lebih dari Syarat SNI 03-2847-2013 terhadap Kuat Lentur pada Balok Beton Bertulang Tulangan Baja Ulir (The Influence of Lap-Splices Lengths Over Requirement SNI 03-2847-2013 to Flexural Strength in Reinforced Concrete Beams with Deformed Bars)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2016
Program Studi : S-1 Teknik Sipil Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Sipil-I1113044-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Slamet Prayitno, M.T.
2. Ir. Sunarmasto, M.T.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.