×
ABSTRAK
Harga diri adalah evaluasi terhadap dirinya sendiri secara positif atau negatif. Evaluasi ini memperlihatkan bagaimana individu menilai dirinya sendiri dan diakui atau tidaknya kemampuan dan keberhasilan yang diperolehnya. Harga diri pada wanita semakin menurun seiring dengan pertambahan usia. Adanya dukungan sosial dan regulasi emosi membantu wanita lansia untuk menaikkan tingkat harga diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) hubungan harga diri ditinjau dari dukungan sosial dan regulasi emosi; 2) hubungan harga diri ditinjau dari dukungan sosial, 3) hubungan harga diri ditinjau dari regulasi emosi. Penelitian ini menggunakan sampel wanita lansia yang bekerja wiraswasta di Kecamatan Jebres Surakarta berjumlah 30 orang dengan karakteristik usia 60-75 tahun dan memiliki pekerjaan. Alat ukur penelitian ini skala harga diri dengan koefisien validitas 0,367-0,768 dan reliabilitas 0,871; skala dukungan sosial dengan koefisien validitas 0,352-0,628 dan reliabilitas 0,900; serta skala regulasi emosi 0,388-0,709 dengan koefisien validitas dan reliabilitas 0,891.
Hasil menunjukkan Fhitung = 8.575; p = 0,001 (p < 0,05), yang berarti terdapat hubungaan yang signifikan antara harga diri ditinjau dari dukungan sosial dan regulasi emosi pada wanita lansia yang bekerja wiraswasta di kecamatan Jebres Surakarta. Secara parsial, terdapat hubungan positif signifikan antara dukungan sosial dengan harga diri (rx1y = 0,555; p<0,05) dan terdapat hubungan regulasi emosi dengan harga diri (rx1y = 0,534 ; p<0,05). R2 = 0,393, artinya dalam penelitian ini dukungan sosial dan regulasi emosi secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 39,3% terhadap harga diri.
Kata Kunci: Harga diri, dukungan sosial, regulasi emosi, wanita lansia