ABSTRAK
Penelitian ini berkaitan dengan metafora alat-alat seksual, aktivitas seksual, dampak dari aktivitas seksual dalam Serat Centhini. Tujuan penelitian ini, yaitu 1) mendeskripsikan jenis-jenis metafora alat-alat seksual yang terdapat dalam SC, 2) mendeskripsikan jenis-jenis metafora aktivitas seksual yang terdapat dalam Serat Centhini, 3) mendeskripsikan jenis-jenis metafora dampak dari aktivitas seksual yang terdapat dalam Serat Centhini, 4) Mengeksplanasikan kegunaan metafora alat-alat seksual, metafora aktivitas seksual dan metafora dampak dari aktivitas seksual dalam menyumbang keindahan Serat Centhini, 5) mendeskripsikan hubungan metafora alat-alat seksual, metafora aktivitas seksual dan metafora dampak dari aktivitas seksual dalam SC dengan pengarang, budaya Jawa , dan ajaran kesempurnaan hidup.
Landasan teori yang dipergunakan meliputi sembilan teori, yaitu 1) bahasa/diksi dalam puisi Jawa (tembang macapat), 2). struktur sintaktik dan struktur tematik dalam puisi, 3). bahasa figuratif, idiom, dan kiasan, 4). metafora, 5). jenis-jenis metafora, metafora ekspresif, dan metafora konvensional, 6). fungsi metafora, 7). seks, dan alat-alat seks, 8). pengertian ekspresi seksual dan aktivitas seksual, serta 9). konsep manunggaling kawula Gusti.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Serat Centhini tulisan Latin terbitan Kamajaya melalui Yayasan Centhini tahun 1986 berperan sebagai sumber data. Larik-larik tembang yang mengandung metafora yang berhubungan dengan alat-alat seksual, aktivitas seksual dan dampak aktivitas seksual digunakan sebagai data. Untuk menjamin validitas data, digunakan teknik triangulasi data. Dalam pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik catat, serta wawancara. Proses analisis data dalam penelitian ini bersifat interaktif, yaitu analisis data dengan menggunakan langkah-langkah: reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam pelaksanaannya, teknik analisis data menggunakan 1) metode distribusional dengan teknik oposisi dua-dua, substitusi, dan delisi; dan 2) metode padan referensial.
Hasil kajian metafora alat-alat seksual, aktivitas seksual dan dampak aktivitas seksual dalam Serat Centhini dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) metafora alat-alat seksual yang terdapat dalam Serat Centhini dibagi dua yaitu metafora alat seksual laki-laki dan alat seksual wanita. (2) metafora aktivitas seksual dalam Serat Centhini meliputi anjuran bersetubuh, pemilihan waktu bersetubuh, pemahaman rasa wanita, pemilihan wanita, pemilihan watak wanita, pemilihan tipe wanita, proses persetubuhan, dan gaya bersetubuh. (3) metafora dampak aktivitas seksual dalam Serat Centhini meliputi dampak pemilihan hari dan bulan, dampak pelanggaran larangan bersetubuh, dampak larangan bersetubuh dengan pelacur, dan dampak aktivitas persetubuhan. (4) Alasan penggunaan metafora alat-alat seksual, metafora aktivitas seksual dan metafora dampak dari aktivitas seksual dalam Serat Centhini untuk mengatasi kekurangan atau keterbatasan leksikon, pengungkapan ekspresif, menghilangkan atau mengurangi ketunggalnadaan (monotonitas), memperhalus makna tuturan, metafora sebagai bahasa simbolis orang Jawa, metafora sebagai kekhasan bahasa orang Jawa yang bersifat tidak langsung, memenuhi tuntutan guru lagu dan guru wilangan, dan sebagai alat ungkap ajaran mistik manunggaling kawula Gusti. (5) Metafora alat seksual, aktivitas seksual, dan dampak aktivitas seksual dipergunakan oleh pengarang untuk memperindah bahasa SC dan memperhalus makna. Seks dalam budaya Jawa bukan sekedar hubungan biologis, tetapi lebih ke arah spiritual, maka banyak digunakan metafora. Metafora seks dalam SC mengajarkan manusia untuk selalu mengetahui makna hidup dan kehidupan. Konsep yang suci dan abstrak akan lebih konkret untuk dipahami jika mempergunakan metafora.
Kata kunci : metafora alat seksual, aktivitas seksual, dampak aktivitas seksual, Centhini, Pakubuwana V, ajaran kesempurnaan hidup.
ABSTRACT
This study is concerned with the metaphors of sexual organs, sexual activities, and the effects of sexual activities are in Serat Centhini. The objectives of this research are 1) to describe the kinds of the metaphors of sexual organs in Serat Centhini 2) to describe the kinds of the metaphors sexual activities in Serat Centhini 3) to describe the kinds of the effects of sexual activities in Serat Centhini 4) to explain the reasons of the use of metaphors of sexual organs, metaphors of sexual activities, and metaphors of effects of sexual activities in Serat Centhini, and 5) to describe the metaphors of sexual organs, sexual activities, and the effects of sexual activities are in Serat Centhini with author, culture, and enlightenment teaching.
There are nine underlined theories used by the writer in this study, as follows: 1). language / diction in the poem of Java (tembang macapat), 2). syntactic structure and thematic structure in poetry, 3). figurative language, idioms and figures of speech, 4). metaphor, 5). the types of metaphor, metaphor expressive and conventional metaphors, 6). the function of metaphors, 7). sex, sex and tools, 8). understanding sexual expression and sexual activity, and 9). concept manunggaling gusti.
This research is a qualitative study, which is descriptive in nature. Latin-written Serat Centhini published by Kamajaya via Centhini foundation in 1986 serves as the source of data. Words, phrases, and language styles containing metaphors about sexual organs, sexual activities, and the effects of sexual activities are used as data in this study. To ensure data validity, data triangulation is utilized. In collecting data, observation method with writing technique and depth interview are used. The process of data analysis in this study is interactive in nature, that is data analysis incorporating data reduction, data presentation, and conclusion making. The data were analyzed using 1) distributional method, with binary opposition, substitution and deletion techniques, and 2) Referensial/Referential (Identity) Method.
The result of metaphors of sexual organs, sexual activities, and the effects of sexual activities in Serat Centhini can be concluded as follows. (1) The metaphors of sexual organs in Serat Centhini are divided into two categories: the metaphors of male sexual organs and female sexual organs. Those two categories are classified into expressive and conventional metaphors. (2) The metaphors of sexual activities in Serat Centhini involves suggestion for copulation, selection of copulating time, the understanding of woman’s feeling, selection of women, selection of woman’s characters, selection of the type of women, process of copulation, and style of copulation. (3) The metaphors of sexual activities in Serat Centhini covers the effects of the selection of day and month, the effects of the violation of the prohibition to copulate, the effects of copulating with prostitutes, and the effects of copulation activities. (4) The reasons of the use of metaphors of sexual organs, metaphors of sexual expression, metaphors of sexual activities, and metaphors of the effects of sexual activities in Serat Centhini are to overcome the lacking or the limited lexicons, expressive statements; to remove or to decrease monotony; to soften speech act; to show that metaphors are symbolic language for Javanese; to show that metaphors serve as a uniqueness in Javanese, which is indirect in nature; to fulfill the requirement in terms of guru lagu and guru wilangan; and to function as a media for mythical teaching on manunggaling kawula Gusti. (5) The metaphor of the sexual organs, sexual activity, and the effect of sexual activity are used by the authors to embellish the language SC and refine meaning. Sex in Javanese culture is not just a biological relationship, but more toward the spiritual, it is widely used metaphor. Sex metaphor in SC teaches people to know the meaning of life. The pure and abstract of the sacred and the abstract will be more concrete to understand if the metaphor is applied.
Keywords : metaphors of sexual organs, sexual activities, effects of sexual activities, Centhini, Pakubuwana V, enlightenment teaching.