×
ABSTRAK
Kepadatan jaringan perkotaan terjadi karena penduduk secara terus menerus melakukan
pergerakan jarak pendek. Salah satu kota yang memiliki kepadatan jaringan tinggi yaitu Kota
Yogyakarta dengan pola pergerakan masyarakat paling dominan untuk bekerja. Kota
Yogyakarta juga menerapkan konsep pengembangan kota berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) yang tertuang dalam Yogyakarta Cyber City sejak tahun 2005. Penerapan
TIK di Kota Yogyakarta telah dilakukan di bidang-bidang pemerintahan (e-government) dan
beberapa bidang pelayanan kemasyarakatan lainnya, sehingga adanya penerapan TIK ini
memungkinkan adanya perubahan pola pergerakan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dampak dari penerapan TIK terhadap perubahan pola pergerakan masyarakat
antara sebelum dan sesudah memanfaatkan TIK dalam mengakses berbagai bidang layanan
kemasyarakatan. Penelitian ini dilakukan di seluruh Kota Yogyakarta yang terdiri dari 14
kecamatan dan juga di beberapa bidang pelayanan yang menjadi tujuan perjalanan
masyarakat. Metode untuk mengetahui perubahan pola pergerakan masyarakat sebagai
dampak penerapan TIK ditinjau berdasarkan variabel kinerja bidang pelayanan, tingkat
pemanfaatan TIK oleh masyarakat, jumlah tujuan perjalanan masyarakat menuju ke masingmasing
bidang pelayanan, dan juga kuantitas pergerakan antar zona masyarakat yang dilihat
dari titik asal dan titik tujuan. Hasil penelitian membuktikan adanya perubahan pola
pergerakan masyarakat dalam hal penurunan kepadatan jaringan yang ditunjukkan dengan
menurunnya jumlah tujuan perjalanan masyarakat dan berkurangnya kepadatan lintasan
perjalanan, serta berkurangnya kuantitas pegerakan antar zona masyarakat yang membuktikan
adanya teori terkait penurunan pergerakan dari pinggiran ke pusat kota. Adanya penerapan
TIK di beberapa bidang pelayanan ini memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses
layanan kapanpun dan dimanapun, namun penerapan TIK di Kota Yogyakarta masih terbatas
dengan sumber daya manusia dalam mengoperasikan layanan, sehingga jumlah pergerakan
masyarakat belum dapat sepenuhnya tersubstitusi dengan adanya penerapan TIK.
Kata kunci : Cyber City, Pemanfaatan TIK, Pola Pergerakan
ABSTRACT
The density of urban network occurs due to the society temporary relocation in a short
distance. Yogyakarta is one of the cities that has a high network density with working as the
most dominant society movement patterns. Yogyakarta now also implementing the concept of
city development based on information and communication technology (ICT) as stated in
Yogyakarta Cyber City since 2005. The application of ICT in Yogyakarta has been done in the
administration sector (e-government) and several other society service, in which the
application of ICT allows some changes in the pattern of society movement. The purpose of
this research was to determine the impact of ICT application toward the changing patterns of
society movement seen from the condition of before and after the use of ICT in accessing
various social services sector. This research was conducted throughout 14 districts in
Yogyakarta and also in several service sectors necesarry for the people. Methods applied to
determine the changes of society movement pattern as a result of ICT application was
reviewed based on the variable of service sector performance, the level of ICT used by the
public, the number of people’s destination of their respective service sector, and also the
quantity of movement among society zones seen from the point of origin and the destination
point. The result of the research proved that there are changes in the society movement
patterns at the decline the network density indicated by the decline of the number of people’s
destination and by the decrease in the network density path, and also the decrease in the
movement quantity among society zones which proves the theory of movement decline from
the suburbs area to urban area. The application of ICT in several service sectors has enabled
people to access the service at anytime and anywhere easily. However, the application of ICT
in Yogyakarta has limited human resources in operating the service, and this make the
number of society movement can not be completely substituted by the application of ICT.
Keywords: Cyber City, ICT Use, Movement Patterns