Tanah lempung dengan kadar air yang tinggi memiliki daya dukung tanah yang rendah, plastisitas yang tinggi, kembang susut yang relatif besar, kuat geser yang rendah dan permeabilitas yang rendah menyebabkan penurunan yang besar. Perbaikan tanah diperlukan guna memperbaiki sifat fisik dari tanah lempung. Penelitian ini menggunakan metode elektroosmosis untuk mengurangi kadar air pada tanah lempung dengan mengaliri arus listrik searah (DC). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh elektroosmosis pada tanah lempung ditinjau dari parameter konsolidasi tanah sehingga mendapatkan nilai indeks pemampatan (Cc), koefisien konsolidasi (Cv), penurunan (Sc) dan lama penurunan (t).
Penelitian ini dilakukan percobaan uji model fisik ditinjau dari parameter konsolidasi tanah lempung dibawah pengaruh elektroosmosis tanpa preloading dan dengan preloading di laboratorium. Model elektroosmosis berbentuk box berukuran 30 × 30 × 15 cm dengan pemberian beda potensial 0, 4.5, 9, 12 V.

Hasil konsolidasi tanah parameter nilai Cc semakin tinggi beda potensial dan preloading yang diberikan maka semakin kecil nilai Cc. Tanpa preloading pada anoda Cc = 0,476 dan dengan preloading Cc = 0,453. Nilai Sc yang diberi elektroosmosis dengan preloading dan tanpa preloading pada beda potensial 12 V posisi anoda Sc = 0,946 g/cm2 lebih kecil dibanding nilai Sc yang diberi elektroosmosis tanpa preloading dengan posisi anoda Sc = 1,030 g/cm2. Semakin besar beda potensial dan preloading yang diberikan semakin cepat waktu penurunan yang terjadi, tanpa preloading posisi anoda beda potensial 12 V nilai t = 1,161 hari dan dengan preloading t = 1,389 hari. Volume air yang keluar pada beda potensial 12 V tanpa preloading 180 ml lebih sedikit dibanding volume air yang keluar dengan preloading 343 ml.

Kata kunci : Tanah lempung, elektroosmosis, konsolidasi tanah.