ABSTRAKPenelitian ini berfokus terhadap terjemahan piranti appraisal yangmerealisasikan ekspresi solidaritas dan keberpihakanpada transkrip konferensi persdan siaran media Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Menteri Luar NegeriJulie Bishop mengenai eksekusi dua warga negaranya di Indonesia. Tiga subsistemappraisal (Attitude, Graduation, dan Engagement) pada teks dianalisis menggunakanteori teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan. Hal ini dilakukan untukmenjawab tiga permasalahan penelitian, yaitu: (1) Penggunaan teknik penerjemahanpada piranti appraisal dan dampaknya pada kualitas terjemahan; (2) Pemanfaatanpiranti appraisal untuk mengkonstruksikan nilai solidaritas dan keberpihakan dalamteks sumber dan terjemahannya; (3) Pemanfaatan piranti appraisal untukmenunjukkan posisi partisipan di dalam teks berbahasa Inggris dan terjemahannyadalam Bahasa Indonesia.Penelitian ini bersifat kualitatif dan deskriptif yang menghubungkan hasilklasifikasi teknik penerjemahan, kualitas terjemahan, dan piranti appraisal. Hubungantersebut digunakan untuk memperoleh pola ekspresi solidaritas dan keberpihakan.Teori-teori yang dipakai dalam penelitian ini mencakup teknik penerjemahan (Molina& Albir, 2002), penilaian kualitas terjemahan (Nababan, Nuraeni, & Sumardiono,2012), dan teori appraisal (White, 1998; Martin & Rose, 2003; Martin & White,2005).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi solidaritas dan keberpihakanmenggunakan teknik penerjemahan yang sama dengan proporsi yang berbeda. Teknikyang digunakan secara dominan pada ekspresi solidaritas adalah Kesepadanan Lazim,Peminjaman, dan Penerjemahan Literal; sedangkan ekspresi keberpihakan sebagianbesar menggunakan Kesepadanan Lazim, Reduksi, dan Amplikasi. Kualitasterjemahan akurat pada ekspresi solidaritas lebih dominan dibanding keberpihakan.Temuan ini kemudian disebut interferensi oleh penerjemah pada teks yangmengandung ideologi, seperti yang menjadi fokus penelitian ini. Berdasarkan kerangka teori appraisal, evaluasi positif cenderung digunakan pada ekspresisolidaritas; evaluasi negatif pada ekspresi keberpihakan. Namun, penutur aslicenderung menghindari evaluasi negatif terhadap karakter pada ekspresikeberpihakan: evaluasi negatif terhadap thing dan perasaan cenderung dipilih. Inimenunjukkan nilai solidaritas construed reader masih berusaha ditonjolkan sampaibatas tertentu oleh penutur.Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa bahasa dikonstruksikan untukmerealisasikan tujuan tertentu. Terjemahan sebagai medium dialog dan kontrol antaradua pihak dengan bahasa dan budaya yang berbeda juga dapat menimbulkaninterferensi dan bahkan distorsi pada pesan teks sumber. Meskipun interferensi pesanmengurangi keakuratan terjemahan, hal tersebut mungkin memang digunakanpenerjemah teks untuk membantunya mencapai efek terjemahan yang diinginkan.Kata Kunci: Appraisal, teknik penerjemahan, kualitas terjemahan, solidaritas,keberpihakan, interferensi, distorsi