×
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana citra
perempuan yang terdapat dalam novel Belenggu? (2) Bagaimana bias gender yang
muncul dalam novel Belenggu?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan citra perempuan yang
terdapat dalam novel Belenggu. (2) Mendeskripsikan bias gender yang muncul dalam
novel Belenggu.
Metode yang digunakan penelitian ini adalah analisis feminis. Objek material
pada penelitian ini adalah novel Belenggu karya Armijn Pane. Objek formalnya
adalah bias gender serta citra perempuan dalam novel Belenggu karya Armijn Pane.
Simpulan penelitian ini adalah 1) Citra Perempuan yang terdapat di novel
Belenggu ini dapat dijabarkan dalam bentuk domestifikasi perempuan sebagai alat
ideologi patriarki, perempuan sebagai konco wingking, perempuan sebagai makhluk
yang irasional. Domestifikasi perempuan sebagai alat ideologi patriarki diartikan
perempuan merupakan makhluk yang irasional. Perempuan lebih mengedepankan
emosinya daripada logikanya dalam berpikir. Dalam masyarakat, perempuan
dianggap secara kontruksi budaya sebagai seorang ibu, yang hanya mengurus rumah
tangga dan suaminya. Perempuan dianggap sebagai konco wingking, menjelaskan
posisi dari perempuan hanya memikirkan mengenai kodratnya saja, yaitu menjadi
istri yang mengurus suami dan rumah tangga. Perempuan sebagai makhluk yang
irasional dimaksudkan perempuan memiliki pemikiran berbeda dengan laki-laki yang
menggunakan rasional. Perempuan menggunakan perasaannya dalam melakukan
tindakan. 2) Bias gender yang terdapat di novel Belenggu ini dapat dijabarkan dalam
bentuk dominasi laki-laki terhadap perempuan, subordinasi perempuan, dan posisi
perempuan dalam kehidupan. Dominasi laki-laki terhadap perempuan dimaksudkan
laki-laki mampu mendominasi setiap keputusan yang diambil, sedangkan perempuan
tidak. Perempuan dikondisikan dalam posisi lebih rendah dari laki-laki. Kondisi ini
membuat perempuan berada dalam posisi tertindas, inferior, tidak memiliki
kebebasan atas diri dan hidupnya. Posisi perempuan dalam kehidupan menjelaskan
posisi dari perempuan tersebut tidak lebih dari seorang yang mampu bertahan sendiri.