Penulis Utama : Ellen Proborini
NIM / NIP : S851408012
×

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:  1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik diantara model pembelajaran kooperatif tipe TGT, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS atau model pembelajaran langsung; 2) manakah yang dapat memiliki prestasi belajar lebih baik, siswa dengan gaya belajar tipe auditorial, tipe visual, atau tipe kinestetik; 3) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS atau model pembelajaran langsung, pada siswa dengan kategori gaya belajar tipe auditorial, tipe visual dan tipe kinestetik; dan 4) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik, kategori siswa dengan gaya belajar tipe auditorial, tipe visual, atau tipe kinestetik, siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TGT, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS, dan model pembelajaran langsung.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Teknik pengambilan data meliputi dokumentasi untuk memperoleh nilai ujian semester genap kelas VII untuk data kemampuan awal, tes untuk memperoleh data prestasi belajar matematika, dan angket untuk memperoleh data gaya belajar siswa. Sebelum melaksanakan penelitian terhadap populasi dilakukan uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah anava dua jalan dengan sel tak sama dengan desain faktorial 3x3. Apabila hasil analisis variansi menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak, dilakukan uji lanjut pasca anova menggunakan metode Scheffe’.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) siswa yang dikenai model pembelajaran TGT  mempunyai  prestasi belajar matematika sama dengan TSTS ataupun pembelajaran langsung, dan siswa yang dikenai model pembelajaran TSTS lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran langsung. 2) Siswa gaya belajar auditorial mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan visual, siswa auditorial memiliki prestasi yang sama dengan kinestetik, dan siswa visual mempunyai yang sama dengan kinestetik. 3) Pada model pembelajaran TGT, siswa auditorial mempunyai prestasi yang sama dengan visual, siswa auditorial mempunyai prestasi yang sama baiknya dengan kinestetik, dan siswa kinestetik memiliki prestasi lebih baik dari pada visual. Pada model pembelajaran TSTS, siswa auditorial mempunyai prestasi yang sama dengan visual, siswa auditorial mempunyai prestasi yang sama baiknya dengan kinestetik, dan siswa visual memiliki prestasi lebih baik dari pada kinestetik. Pada model pembelajaran langsung, siswa auditorial mempunyai prestasi yang sama dengan visual, siswa auditorial mempunyai prestasi yang sama baiknya dengan kinestetik, dan siswa kinestetik memiliki prestasi yang sama baiknya dengan visual. 4) Pada gaya belajar auditorial, siswa yang dikenai model pembelajaran TGT mempunyai prestasi yang sama baik dengan TSTS, sedangkan siswa yang dikenai model pembelajaran TGT maupun TSTS mempunyai prestasi yang sama baik dengan pembelajaran langsung. Pada gaya belajar visual, siswa yang dikenai model pembelajaran TSTS mempunyai prestasi lebih baik dibandingkan dengan TGT, sedangkan siswa yang dikenai model pembelajaran TGT mempunyai prestasi yang sama dengan pembelajaran langsung, dan siswa yang dikenai model pembelajaran TSTS mempunyai prestasi lebih baik dari pada pembelajaran langsung. Pada gaya belajar kinestetik,  siswa yang dikenai model pembelajaran TGT mempunyai prestasi lebih baik dibandingkan dengan TSTS, sedangkan siswa yang dikenai model pembelajaran TGT dan TSTS mempunyai prestasi yang sama baiknya dengan pembelajaran langsung.
Kata kunci : TGT, TSTS, Pembelajaran Langsung, Gaya Belajar.
ABSTRACT
The aim of this research was to know: 1) which one that was better mathematics learning achievement between cooperative learning model type of TGT, TSTS, or direct learning, 2) which one that was better achievement of student between visual, auditory, or kinesthetic learning style, 3) which one that was better achievement on cooperative learning model type of TGT, TSTS, or direct learning of students with visual, auditory, and kinesthetic learning style, 4) which one that was better student achievement between cooperative learning model of TGT, TSTS, or direct learning.
This research was quasi-experimental research. The population was students VIII class of SMP in Rembang regency year 2015/2016. The sampling technique was done with stratified cluster random sampling. The techniques of data collecting were documentation to collect the percentage of final exam in even semester VIII class as early ability data, test to get mathematics achievement data, and questionnaire to get the students’ learning style data. There was an balance test used unbalanced one way analysis. The prerequisite test that used was normality test with Lilliefors methods and homogenity test used Bartlett methods. The data analysis technique that used to testing the hypotheses was unbalanced two way analysis in factorial design 3x3. When the variance analysis results showed that the null hypothesis was rejected, then did the continue test pasca anova used Scheffe’ methods.
Based on the results of this research, it was concluded as follows: 1) TGT and TSTS learning model gave equal students achievement, the students achievement that given TGT was better than direct learning, and the students achievement that given TSTS was better than direct learning. 2) The auditory students achievement was better than visual, but the auditory and kinesthetic have equal students achievement, and visual and kinesthetic have equal students achievement, 3) In TGT, auditory and kinesthetic have equal students achievement, auditory and visual have equal students achievement, and kinesthetic students achievement was better than visual. In TSTS, the auditory and visual have equal students achievement, auditory and kinesthetic have equal students achievement, and visual students achievement was better than kinesthetic. In direct learning, the auditory and visual have equal students achievement, the auditory and kinesthetic have equal students achievement, and kinesthetic and visual have equal students achievement, 4) In auditory, TGT and TSTS learning model gave equal students achievement, wether TSTS and direct learning gave equal students achievement, and TGT and direct learning gave equal students achievement. In visual, students achievement that given TSTS was better than TGT, wether TGT and direct learning gave equal students achievement, and TSTS was better than direct learning. In kinesthetic, students achievement that given TGT was better than TSTS, wether direct learning and TGT gave equal students achievement, and direct learning and TSTS gave equal students achievement.
Keywords: TGT, TSTS, Direct Learning, Learning Style.

×
Penulis Utama : Ellen Proborini
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S851408012
Tahun : 2016
Judul : Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Two Stay Two Stray (TSTS) pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Se-Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2015/2016
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Pendidikan Matematika-S851408012-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Mardiyana, M.Si.
2. Dr. Sri Subanti, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.