Penulis Utama : Yudha Wahyu Putra
NIM / NIP : A121208080
×

ABSTRAK
Latar Belakang : Semua orang pada suatu saat dalam kehidupannya pasti pernah mengalami nyeri, baik dari yang ringan sampai yang berat. Penggunaan modalitas terapi nyeri di masyarakat telah dilakukan dengan berbagai macam metode, salah satunya adalah dengan menggunakan Inframerah.
Metode : Penelitian ini merupakan eksperimen dengan subyek penelitian adalah mahasiswa pembinaan prestasi bulutangkis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (kelompok dewasa dini) dan anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tanon Sragen (kelompok dewasa madya).Analisis data dalam penelitian menggunakan uji Anava
Hasil : Terdapat perbedaan efektivitas aplikasi jarak inframerah 30 cm, 35 cm, 40 cm dan 45 cm terhadap peningkatan ambang nyeri (p-value 0.000 ), Terdapat perbedaan peningkatan ambang nyeri pada aplikasi jarak inframerah pada dewasa dini (18 tahun–39 tahun) dan dewasa madya (40 tahun – 60 tahun) (p-value = 0,002, Ada interaksi efektifitas aplikasi jarak inframerah dengan dewasa dini (18 tahun –39 tahun) dan dewasa madya(40 tahun –60 tahun) terhadap peningkatan ambang nyeri (p-value = 0,037)
Kesimpulan : Aplikasi inframerah jarak 35 cm dan 40 cm pada usia dewasa dini (18 tahun–39 tahun) lebih efektif meningkatkan ambang nyeri dibanding jarak 30 cm, sedangkan aplikasi inframerah jarak 30 cm pada usia dewasa madya (40 tahun – 60 tahun) lebih efektif meningkatkan ambang nyeri dibanding jarak 35 cm dan 40 cm.
Kata kunci: ambang nyeri, inframerah, dan usia.
ABSTRACK
Background: Everyone at some point in their lives must have experienced pain, either from mild to severe. The use of pain treatment modality in society have been conducted by various methods, one of which is by using infrared.
Methods: This research is an experimental research subject is student achievement badminton coaching University Tunas Pembangunan badminton Surakarta (early adult groups) and members of the Branch Chairman of Muhammadiyah Tanon Sragen (middle adult group). Analysis of the data in the study using Anava test.
Results: The study concluded There are differences in the effectiveness of the application of infrared distance of 30 cm, 35 cm, 40 cm and 45 cm to increase the pain threshold (p-value 0.000), There is a difference in the increase in the pain threshold on the application of infrared proximity to the early adulthood (18 years -39 years ) and middle adulthood (40 years -60 years) (p-value = 0.002), There is an interaction with infrared remote application effectiveness of early adulthood (18 years - 39 years) and middle adulthood (40 years -60 years) to increase the pain threshold (p- value = 0.037).
Conclusion : Applications of infrared distance 35 cm and 40 cm in early adulthood(18 years - 39 years ) more effectively increase the pain threshold than the distance of 30 cm , while the application of infrared distance of 30 cm at the age of middle age(40 years -60 years) more effectively increase the pain threshold than the distance of 35 cm and 40 cm
Keywords: pain threshold, infrared, and age.

×
Penulis Utama : Yudha Wahyu Putra
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : A121208080
Tahun : 2016
Judul : Perbedaan Efektivitas Jarak Aplikasi Inframerah terhadap Peningkatan Ambang Nyeri Ditinjau dari Tingkat Usia (Studi Eksperimen Jarak Aplikasi Inframerah 30 Cm, 35 Cm, 40 Cm Dan 45 Cm Pada Dewasa Dini (18 tahun – 39 tahun) Dan Dewasa Madya (40 tahun – 60 tahun))
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Ilmu Keolahragaan
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Ilmu Keolahragaan-A121208080-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr, AIFO.
2. Prof. Dr. Kiyatno, dr, PFK, M.Or, AIFO,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.