Penulis Utama : Yudhi Susanto
NIM / NIP : S701408010
×

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang komodifikasi tabut sebagai daya tarik wisata budaya di Provinsi Bengkulu. Dalam perspektif kajian budaya, penelitian ini mengangkat realitas lapangan secara empirik berkaitan dengan permasalahan mengenai (1) proses komodifikasitabut sebagai daya tarik wisata budaya di Provinsi Bengkulu, (2) respon masyarakat dan pemangku tradisi terhadap komodifikasi tabut sebagai daya tarik wisata budaya di Provinsi Bengkulu, dan (3) dampak komodifikasi terhadap nilai kesakralan tabut sebagai daya tarik wisata budaya di Provinsi Bengkulu.Untuk menjawab masalah tersebut, digunakan teori komodifikasi dan strukturasi dengan menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif dan interpretatif. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, sedangkan sumber datanya yaitu sumber data primer dan sekunder. Untuk data lapangan diperoleh dari informan yang dipilih secara purposif. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama, dibantu pedoman wawancara, kamera-foto, dan alat tulis. Data lapangan dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa proses komodifikasi tabut di Provinsi Bengkulu awalnya menimbulkan konflik antara pemangku tradisi dan pemerintah. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan proses negosiasi dalam dua tahap yaitu pada masa Orde Baru dan Reformasi yang memberikan banyak perubahan dalam tradisi tabut. Proses komodifikasi tabut sebagai daya tarik wisata budaya memberikan keuntungan tersendiri secara ekonomi, khususnya masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang souvenirtabut, pelaku bisnis perjalanan wisata, dan pemangku tradisi. Walaupun wisata budaya tabut memberikan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat dan pemangku tradisi, namun komodifikasi yang dilakukan justru memberikan dampak negatif terhadap nilai kesakralan tabut. Tradisi tabut tidak lagi dijadikan sebagai kewajiban untuk memenuhi wasiat leluhur, akan  tetapi lebih dianggap sebagai produk wisata yang memiliki nilai jual bagi wisatawan yang berdampak pada bergesernya nilai kesakralan tabutmeliputi bentuk dan jenis tabut, perlengkapan ritual tabut, dan pelaksanaan ritual tabut yang tidak lagi sama dilakukan dengan makna aslinya.
Kata Kunci : Komodifikasi, Tabut, dan Daya Tarik Wisata Budaya
ABSTRACT
This study discussed about the tabut commodification as a cultural tourist attraction in Bengkulu Province. In the perspective of cultural studies, this study raised the facts in field which is empirical that related problems of(1) how is the process commodification tabut as a cultural tourist attraction in Bengkulu Province, (2) how is the public response and tradition stakeholders as acultural tourist attraction in Bengkulu Province, and (3) how is the impact of commodification to sacred values tabutas a cultural tourist attraction in Bengkulu Province.To answer these problems, used commodification theory and structuration theory with the technique of descriptive qualitative analysis, and interpretative. The data which is used are qualitative and the data source of this study are primary and secondary data.The field data is obtained from informants who were selected purposively. The researcher acts as an main instrument, assisted with interview guide, camera, and stationery. The field data is collected by observation method, interviews, and study of documentation.
These results show indicate that, the process commodification tabut in Bengkulu Province initial conflict between tabut traditionstakeholders and government. To solve these problem, then the negotiation process in two stages, New Order and Reform give a lot of changes in the tabut tradition. process commodification tabutas a cultural tourist attraction provide economic benefits.The change provides economic benefits for the community, especially people who works as soevenir traders, tour and travel, and tradition stakeholders. Although tabut cultural tourism provides economic benefits to the community and traditionstakeholders, howewer commodification can give negatively impact the sacred values of tabut. Tabut not as a tradition, but is regarded as a tourist product that has a sale value for tourists impact on sacred values such as shapes and types of tabut, tabut equipment, and implementation tabut no longer the same is done in accordance with the original meaning.
Keywords: Commodification, Tabut, and Cultural Tourist Attraction

×
Penulis Utama : Yudhi Susanto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S701408010
Tahun : 2016
Judul : Komodifikasi Tabut sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Provinsi Bengkulu
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Kajian Budaya
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Kajian Budaya-S701408010-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Warto, M.Hum
2. Dr. Supana, M.Hum
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.