Penulis Utama : Teguh Suprapto
NIM / NIP : A13140801

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui dan menganalisis kondisi awalKTHR Lawu Manunggal dari sisi kelambagaan dan administrasinya sebelum dilakukanpemberdayaan untuk mendapatkan sertifikat ekolabel, (2) mengidentifikasi kriteria danindikator yang dibutuhkan agar KTHR Lawu Manunggal bisa mendapatkan sertifikatekolabel menurut standar LEI dan (3) untuk mengetahui dan menganalisis modelpemberdayaan KTHR Lawu Manunggal sampai mendapatkan sertifikat ekolabel.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif mengambil lokasi diKTHR Lawu Manunggal yang memiliki wilayah kelola hutan rakyat pada lima desa diKecamatan Panekan dan Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan, Provinsi JawaTimur. Pemilihan responden untuk wawancara dan FGD menggunakan metode sampelterpilih (purposive sampling), dimana dalam penentuannya menggunakan cara bolasalju bergulir ( snow ball effect). Hasil dari data primer maupun sekunder diolah danmembuat hasil-hasil temuan lapang dalam bentuk tema-tema yang saling berkaitan satusama lainnya, kemudian menarik kesimpulan.Hasil penelitian selanjutnya menyimpulkan bahwa kondisi awal KTHR LawuManunggal sebelum dilakukan pemberdayaan belum memiliki kelembagaan dandokumen yang baik. Untuk mendapatkan sertifikat ekolabel perlu menyiapkandokumen aspek produksi, ekologi dan sosial. Model pemberdayaan kelompok tanihutan rakyat berstandar sertifikasi ekolabel dalam implementasinya membutuhkansuatu input, proses dan output. Input utama yang dibutuhkan adalah keberadaan ataukondisi hutan, ketersediaan SDM, dan ekspektasi KTHR (masyarakat), sedangkanoutput utamanya berupa kepastian wilayah kelola hutan, kelembagaan pengelola hutan,sertifikat ekolabel, dan pengakuan publik atas kinerja pengelolaan hutan secara lestari.Adapun model pemberdayaan dari sisi proses terdapat 7 (tujuh) tahapan yangdilakukan yakni: (1) identifikasi pemangku kepentingan, (2) sosialisasi sertifikasiekolabel, (3) penentuan satuan wilayah kelola, (4) menyiapkan kelembagaan kelompok,(5) pendampingan untuk menata manajemen dan menghasilkan dokumen aspekproduksi, ekologi dan sosial, (6) penilaian lapang, dan (7) pengambilan keputusan dariLembaga Sertifikasi. Pemberdayaan yang dilakukan untuk mendapatkan sertifikatekolabel mampu menguak potensi dan membangkitkan kesadaran petani akan gambaranriil potensi – potensi yang dimiliki sekaligus ancaman dan kelemahan bagi kelestarianhutan mereka dimasa mendatang.Kata kunci: pemberdayaan, hutan rakyat, sertifikasi ekolabel, kelestarian produksi,kelestarian ekologi dan kelestarian sosialABSTRACTThis research aims (1) to determine the existence condition of the forest farmercluster before any empowerment action is taken to get Eco label certificate, (2) to knowthe criteria and indicator needed to be fulfilled by forest farmer group to get eco labelcertificate, and (3) to know and analyze the empowerment phases of Lawu Manunggalcommunity forestry farmer group till obtain eco label certificate.This study includes qualitative descriptive study took place in KTHR LawuManunggal which have forest management area people in five villages in the Panekansub- district and Sidorejo sub-district, Magetan district, East Java Province. Theselection of respondents for interviews and FGD (Focus Group Discussion) usingselected samples (purposive sampling), which in its determination using the snowballrolling way (snow ball effect). The results of the primary and secondary data wereprocessed and make the findings of the field in the form of themes that are related toeach other, and then draw conclusions.The results of the study further concluded that the initial conditions before theKTHR Lawu Manunggal do not yet have the institutional empowerment and gooddocument. To obtain a certificate ecolabel needs to prepare aspects of documentproduction, ecological and social. Model empowerment of farmer groups of communityforest eco-label certification standards in its implementation requires an input, processand output. The main input is required is the existence or condition of the forest, theavailability of human resources, and expectations KTHR (community), while its mainoutput is the certainty of the forest management area, forest managers institutional,ecolabel certificate and public recognition for the performance of sustainable forestmanagement.The empowerment model of the process there are seven (7) steps being takenare: (1) identification of stakeholders, (2) sosialisation of ecolabel certification, (3) thedetermination of unit management area, (4) setting up the institutional group, (5)assistance to organize and produce a document management aspect of production,ecological and social, (6) field assessment, and (7) decisions from the CertificationBody. Empowerment is done to obtain a certificate ecolabel able to uncover potentialand awaken the consciousness of the farmers will be a real picture of potential - itspotential and weaknesses and threats to the preservation of their forests in the future.Keywords: Empowerment, community forestry, Eco-label certification, productionsustainability, ecological sustainability and social sustainability.

×
Penulis Utama : Teguh Suprapto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : A13140801
Tahun : 2016
Judul : Model Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan Rakyat Berstandar Sertifikasi Ekolabel di Kabupaten Magetan
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Ilmu Lingkungan
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Ilmu Lingkungan-A13140801-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Prabang Setyono, S.Si, M.Si.
2. Dr.A.L.Sentot Sudarwanto,S.H., M.Hum.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.