×
Latar Belakang : Ketorolak dan parasetamol merupakan golongan obat Anti
Inflamasi Non Steroid (AINS). Kemampuan obat AINS untuk mengatasi nyeri
dapat digunakan untuk pengelolaan nyeri pasca operasi. Obat AINS menghambat
aktivitas enzim siklooksigenase (COX) sehingga sintesis prostaglandin terhambat.
Hambatan pada enzim COX-1 akan menghambat sintesis tromboksan A2 sehingga
akan mempengaruhi waktu perdarahan.
Tujuan : Mengetahui perbedaan pengaruh ketorolak dan parasetamol sebagai
analgetik pasca tonsilektomi terhadap waktu perdarahan.
Metode : Metode penelitian ini dilakukan dengan rancangan Randomized
Controlled Trial. Penelitian eksperimental, dengan 2 kelompok sampel yang
dilakukan random, dimana masing-masing kelompok berjumlah 20, yaitu
kelompok I yang mendapatkan ketorolak dosis 1 mg/kgBB dan diulang setiap 6
jam pasca operasi selama 24 jam, sedangkan kelompok II mendapatkan
parasetamol dosis 15 mg/kgBB dan diulang setiap 6 jam pasca operasi selama 24
jam. Data yang diteliti adalah selisih waktu perdarahan antara dua kelompok. Data
dideskripsikan dalam bentuk tabel serta dianalisis menggunakan program
komputer.
Hasil : Rerata selisih waktu perdarahan kelompok ketorolak lebih tinggi
dibandingkan kelompok parasetamol dengan perbedaan bermakna (p < 0,01) .
Kesimpulan : Ketorolak menyebabkan waktu perdarahan lebih panjang
dibandingkan parasetamol.
Kata Kunci : Ketorolak, Parasetamol, Waktu perdarahan, Tonsilektomi.