Penulis Utama | : | Ayu Khairunnisa |
NIM / NIP | : | D1213017 |
ABSTRAK
<!--[if gte mso 9]><xml>
Komunikasi antarbudaya adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia yang semakin global di masa ini, dan salah satunya terjadi dalam sebuah organisasi kepemudaan internasional yang bernama Association Internationale des Estudiants en Science Economiques et Commerciales (AIESEC). Suatu hal yang menarik dalam organisasi AIESEC ini adalah adanya program pertukaran pemuda antar negara anggota AIESEC untuk menjadi relawan dalam rangka membantu pengembangan komunitas global di seluruh dunia.
Komunikasi antarbudaya pada dasarnya lebih sulit jika dilakukan oleh orang-orang dengan latarbelakang budaya yang berbeda. Akan tetapi dalam program Global Ctizen AIESEC, komunikasi antarbudaya dapat berlangsung dengan baik sehingga menumbuhkan hubungan yang baik di antara para pesertanya. Penelitian ini dilakukan untuk menggali bagaimana komunikasi antarbudaya terjadi di antara para peserta program Global Citizen terjadi, dan bagaimana komunikasi tersebut bisa efektif sehingga bisa menumbuhkan hubungan yang baik di antara para pesertanya.
Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus, dan didukung dengan teori komunikasi antarbudaya, teori pengelolaan kecemasan/ketidakpastian, keterkejutan budaya, serta peningkatan kompetensi komunikasi antarbudaya. Objek dari penelitian ini adalah para peserta program Global Citizen AIESEC, sebanyak 11 orang informan yang mewakili 6 wilayah pembagian AIESEC Internasional yaitu, Asia Pasifik, Ibero Amerika, Wilayah Barat Eropa dan Amerika Utara, Wilayah Timur dan Tengah Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara, serta Afrika. Penelitian dilakukan melalui wawancara dan juga studi dokumen. Kemudian, data yang telah diperoleh dari para informan tersebut diproses dengan cara mereduksi data, dan kemudian disajikan dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan penelitan dan analisis data yang dilakukan penulis terhadap komunikasi antarbudaya yang terjadi pada para peserta program Global Citizen AIESEC, terlihat bahwa selama bergabung dalam program tersebut, para peserta mengalamai tiga fase keterkejutan budaya, yaitu fase optimisme yang berisikan kebahagiaan, fase kekecewaan di mana mereka mulai menemui hambatan dalam komunikasi antarbudaya yang mereka lakukan, dan fase penyesuaian di mana para peserta mulai mampu mengerti dan menyesuaikan diri akan perbedaan yang mereka hadapi. Selama mengikuti program ini, para peserta berupaya untuk menghargai dan melihat sesuatu dengan cara yang lebih terbuka (mindful) sehingga komunikasi antarbudaya dan hubungan di antara para peserta ini bisa berjalan dengan baik bahkan hingga mereka selesai melakukan program tersebut.
Kata Kunci: Komunikasi, Komunikasi Antarbudaya, AIESEC.
<!--[if gte mso 9]><xml>
Penulis Utama | : | Ayu Khairunnisa |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D1213017 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Komunikasi Antarbudaya dalam Organisasi Kepemudaan Internasional (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarbudaya yang Terjadi di antara Para Peserta Program Global Citizen Aiesec) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FISIP - 2016 |
Program Studi | : | S-1 Ilmu Komunikasi Non Reguler |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D1213017-2016 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|