×
Latar Belakang : Angka kejadian ikterus pada bayi baru lahir berkisar 25-50 % pada bayi cukup bulan dan lebih tinggi pada bayi kurang bulan. Di RSUD Karanganyar bayi baru lahir yang mengalami ikterus neonatorum sebesar 4%.
Tujuan : Untuk mempelajari dan memahami asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan ikterus neonatorum derajat III di Bangsal Dahlia RSUD Karanganyar.
Metode : Observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian bayi Ny. P dengan ikterus neonatorum derajat III di RSUD Karanganyar. Cara pengambilan data melalui wawancara, observasi langsung, dan studi dokumen rekam medik. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasar 7 langkah Varney dan data perkembangan dengan metode SOAP.
Hasil : Bayi Ny. P umur 20 jam dengan ikterus neonatorum derajat III diberikan O2 nasal 2 liter/menit, infus umbilical RL 15 tpm, injeksi cefotaxime 125 mg/12 jam, injeksi aminophylin 8 mg/12 jam, injeksi dexamethasone 1 mg/12 jam, fototerapi selama 3 x 24 jam, apialys drops 0,3 cc (1x1), dan ASI secara on demand. Diagnosa potensial yaitu kern icterus tidak terjadi dan bayi sembuh dalam enam hari dilakukan perawatan.
Kesimpulan : Bayi Ny. P dengan ikterus neonatorum derajat III telah mendapat terapi dan tindakan, mengalami perbaikan KU, bayi diperbolehkan pulang, dan tidak terjadi komplikasi. Terdapat kesenjangan tidak dilakukannya pemeriksaan ulang kadar bilirubin, tetapi kesenjangan tidak menimbulkan masalah dan komplikasi.