Bongkar muat adalah pekerjaan membongkar barang dari/ kapal ke dermaga/ tongkang/ truk atau memuat barang dari dermaga/ tongkang/ truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan derek kapal atau derak darat. Kegiatan bongkar muat dilakukan di pelabuhan atau terminal bongkar muat barang. Tujuan dari kegiatan bongkar muat petikemas sangat penting yakni mendorong tercapainya integrasi logistik secara nasional secara merata baik di wilayah perkotaan maupun di wilayah pedesaan.

Dalam rangka mencapai integrasi logistik secara nasional diharapkan bahwa seluruh aktivitas logistik di seluruh Indonesia baik antar wilayah maupun antar pulau dapat beroperasi secara efektif dan efisien serta menjadi satu kesatuan yang saling terintegrasi secara nasional dalam wilayah negara Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka kegiatan bongkar muat harus didukung dengan proses administrasi yang jelas dan mumpuni. Dengan proses yang jelas dan tidak rumit, administrasi dapat menjadi pengendali cara serta sistem kerja bongkar muat agar berlangsung efektif dan efisien sehingga tujuan bersama dapat terwujud.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan pelaksanaan Prosedur Administrasi Bongkar dan Muat Petikemas dengan Sistem Alih Kapal (Transshipment) pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Surabaya. Pelaksanaan pengamatan ini, menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan pelaksanaan Prosedur Administrasi Bongkar dan Muat Petikemas dengan Sistem Alih Kapal (Transshipment) yang dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat dan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan. Sumber data yang diperoleh berdasarkan dari narasumber, aktivitas dan juga dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi sehingga dapat dianalisa dan ditarik kesimpulannya.

Hasil pengamatan yang dilakukan di Terminal Petikemas Serbaguna (Multipurpose) Nilam Timur Surabaya, penulis menyimpulkan bahwa Prosedur Administrasi Bongkar dan Muat Petikemas dengan Sistem Alih Kapal (Transshipment) telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku (administrasi dan pelaksanaan) di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero). Namun dalam pengamatan, penulis menemukan beberapa hambatan yakni berkaitan dengan teknis di lapangan seperti faktor cuaca, kerusakan alat dan ketidaksesuaian antara realisasi di lapangan dengan hasil meeting perencanaan. Adapun saran yang diberikan penulis yakni supaya pihak Terminal lebih mengoptimalkan fasilitas yang dimilikinya agar seluruh kegiatan bongkar dan muat dapat berjalan dengan lancar.