×
ABSTRAK Hadirnya televisi swasta di Indonesia dengan berbagai macam mata acara yang menarik, terus menerus diikuti perkembangannya oleh pemirsa. Sisi positif dari fenomena ini adalah masyarakat memiliki lebih banyak pilihan acara untuk ditonton. Akan tetapi, sisi negatifnya adalah dalam membuat suatu program acara produsen mempunyai kecenderungan tanpa arahan yang jelas. Yang terpenting adalah masalah untung dan rugi, sedangkan sisi seni dan nilai kebagusan dari suatu acara diabaikan. Rating dan iklan menjadi tujuan utama mereka. Dalam media massa, wanita seringkali menjadi objek eksploitasi. Tak jarang ekploitasi tersebut menuju ke arah negatif. Misalnya wanita sebagai objek seksualitas dengan mengeksploitasi bentuk tubuh dan gerakan, sebagai objek penderita yang sering ditindas atau direndahkan, atau bahkan penggambaran wanita yang jauh dari kesan baik misalnya sebagai orang yang culas, matre, atau bodoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja dan bagaimana tanda-tanda dalam Sitkom OB yang menggambarkan stereotype terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan analisis semiologi komunikasi perspektif model Roland Barthes, dengan metode denotasi konotasi, dengan melakukan pemaknaan dan penafsiran terhadap lambang-lambang komunikasi dan membandingkan dengan mitos-mitos yang ada di dalam masyarakat, tentang perempuan. Setelah mempelajari simbol-simbol sosial yang tampak pada korpus-korpus yang telah dipilih, mendeskripsikannya dan menginterpretasi gambar dari keseluruhan tanda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ketidakadilan gender yang salah satunya termarjinalisasi dalam penstereotypan perempuan atau penggambaran perempuan secara negatif masih saja terlihat di dalam media massa terutama televisi. Salah satunya tampak pada Sitkom OB. Dimana stereotype tersebut dapat dilihat antara lain penggambaran sifat perempuan yang emosional, genit, cerewet, gemar bergosip, mata duitan. Dari segi intelektualitas, perempuan digambarkan sebagai sosok yang bodoh dan pelupa. Dari segi fisik, perempuan digambarkan sebagai sosok yang seksi dan pesolek.