×
Penelitian ini mengambil Lokasi di Bantaran Sungai Tegal Konas Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi sosial yang terbentuk oleh masyarakat bantaran sungai Tegal Konas terhadap sungai juga pola perilaku yang terbentuk atas konstruksi serta berbagai faktor lain yang mempengaruhi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Konstruksi Sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger. Jenis penelitian ini adalah penelitan kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Data diambil dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dipilih berdasar keriteria usia, jenis kelamin, pekerjaan, serta lamanya tinggal di bantaran sungai. Untuk menjamin validitas data digunakan triangulasi sumber, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model interaktif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa konstruksi sosial tentang sungai yang terbentuk bagi masyarakat bantaran sungai Tegal Konas dipahami dalam dua sudut pandang yang berbeda. Konstruksi sosial terbentuk melalui tiga proses yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Sumber pengetahuan masyarakat terhadap sungai menunjukkan bahwa kondisi sungai sangat tercemar sehingga masyarakat beranggapan sungai hanya bisa difungsikan sebagai aliran air dan aliran limbah. Pengetahuan tersebut kemudian terobjektivasi hingga membentuk pengetahuan baru tentang sungai yaitu pemanfaatan sungai selain sebagai aliran serta dampak pemfungsian sungai. Kedua proses tersebut membentuk tindakan masyarakat yang tercermin dalam tanggapan masyarakat terhadap sungai. dari ketiga proses tersebut ditemukan dua sudut pandang masyarakat dalam memahami sungai yaitu sudut pandang secara positif dan negatif. Sudut pandang dalam memahami sungai secara positif memaknai sungai sebagai suatu aliran yang apabila rusak atau tercemar akan turut mempengaruhi kehidupan masyarakat. Sudut pandang dalam memahami sungai secara negatif memaknai sungai sebagai wilayah belakang dimana sungai dianggap sebagai aliran untuk mengalirkan limbah yang apabila rusak atau tercemar tidak akan berpengaruh pada kehidupan. Pemaknaan yang berbeda dalam memahami sungai juga turut menghasilkan perilaku yang berbeda. Konstruksi sosial atas sungai terbangun atas realitas yang dialami masyarakat. Konstruksi sosial atas sungai didasari oleh beberapa faktor pembentuk diantaranya faktor lingkungan, sosial budaya, politik dan ekonomi