Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peranan quality control pada CV. Palem Craft Jogja dalam menjaga mutu produk, mendeskripsikan tahapan sistem quality control pada proses produksi teracota, dan menangani kasus produk cacat yang disebabkan oleh supplier. Metode penelitian yang digunakan adalah historis, karena cara menyampaikan pembahasan dengan suatu kesimpulan mengenai dampak dari kejadian yang lalu yang dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi langsung pada CV. Palem Craft Jogja, yaitu pada bagian quality control, staf dan pimpinan CV. Palem Craft Jogja, sedangkan data sekunder diperoleh dari informasi deskriptif karya tulis dan buku. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peranan quality control dalam rangka menjaga mutu sangatlah berpengaruh di setiap langkah awal hingga akhir produksi. Quality control berperan memberikan reaksi cepat atas permasalah di reject produk, pemeriksaan terhadap bahan baku yang akan diproduksi, memberikan evaluasi kepada karyawan dan supplier mengenai pengontrolan produk yang di proses supplier agar tetap sama hasilnya dengan karyawan dalam. Selain itu untuk tahapan quality control pada proses produk teracota sudah ditentukan oleh pemilik perusahaan, agar proses produksi tetap terjaga kualitasnya dari karyawan gudang maupun supplier. Kasus produk cacat meliputi masalah perbedaan warna pada produk dan ukuran produk tidak sesuai. Hal ini dapat diatasi dengan mengembalikan produk ke supplier yang bersangkutan, memberikan pengarahan dan peringatan kepada supplier. Hasil penelitian diatas penulis menyarankan CV. Palem Craft Jogja untuk melakukan pengontrolan lebih intensif terhadap produk yang dikerjakan oleh supplier, agar hasil yang didapatkan tetap sama dengan yang di proses karyawan gudang. Perusahaan membuatkan jadwal tersusun mengenai tahapan produksi, agar setiap harinya dapat mencapai target produk dan setiap karyawan fokus pada satu tipe pekerjaan hingga produk selesai. Pada tahapan sistem quality control yang diterapkan pada proses produksi teracota tindakan yang seharusnya dilakukan perusahaan yaitu lebih memfokuskan pengontrolan pada produksi teracota, pada proses nge-nat dan pada proses finishing. Dalam menangani kasus produk cacat yang disebabkan supplier tindakan perusahaan yaitu sebaiknya meningkatkan sistem quality control untuk meminimalisir terjadinya kecacatan pada produk dengan menempatkan beberapa pos untuk pengecekan quality control pada tahapan-tahapan bagian proses tersebut. Melakukan instruksi kerja diberikan secara tertulis dengan disertai penjelasan lisan secara terperinci.