×
Pembakaran sampah kota padat terpilih (MSW) dan char dihasilkan dari proses pirolisis diteliti dalam penelitian ini. Sampah kota terpilih yang dikumpulkan dan digunakan dapat dibagi bahan sampah organik dan anorganik. Bahan organik adalah bambu dan daun pisang dan bahan anorganik adalah styrofoam dan pembungkus kemasan. Perbandingan komposisi limbah didasarkan pada persentase bobot masing-masing sampel. Rasio variasi dalam komposisi antara bahan organik dan anorganik adalah 0-100%, 1090%, 20-80%, 30-70%, 50-50%, 70-30%, 80-20%, 90-10% , 10-90% dan 100-0%. Termal karakteristik sampah kota terseleksi diteliti dengan thermo analisis gravimetri- massa spektrometri (TGA-MS). Untuk proses pembakaran sampel yang digunakan adalah samah kota padat baku dan char sebesar 20 gram dan dipanaskan mulai dari suhu ambien sampai akhir dengan laju pemanasan konstan 15°C/menit. Untuk proses pirolisis sampel disiapkan sebesar 200gram dan dipanaskan mulai dari suhu ambien sampai varians suhu pirolisis akhir 550°C, 650°C dan 750°C dengan laju pemanasan konstan 25°C/menit. Dalam penelitian ini telah ditemukan bahwa energi aktivasi tertinggi dari bahan baku dicapai dari sampel CC1 (Char dengan bahan anorganik 100%). Energi aktivasi dari bahan baku relatif lebih rendah dibandingkan dengan char. Karakteristik pembakaran bahan baku dalam penelitian ini adalah sesuai dengan teori bahan bakar padat. Dekomposisi hemiselulosa mulai pada suhu yang lebih tinggi untuk pembakaran bahan baku dari pada pembakaran char. Pemecahan selulosa juga mulai pada suhu yang lebih tinggi dan selesai pada suhu yang lebih rendah untuk pembakaran char. Dibutuhkan lebih banyak energi untuk membakar jumlah maksimum sampah kota (Tpeak- kehilangan massa maksimum) dalam sampel dengan jumlah yang lebih tinggi dari bahan anorganik dalam sampel bahan limbah baku. Semakin tinggi akhir suhu pirolisis, semakin rendah nilai kalori char. Nilai kalor secara bertahap meningkat dengan jumlah bahan anorganik.