×
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penerapan model Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPS, (2) penerapan model Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V MI PSM Bendo Barat pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016, (3) penerapan model Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI PSM Bendo Barat pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas V MI PSM Bendo Barat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, tes, observasi, dan angket. Teknik pemeriksa keabsahan data menggunakan trianggulasi. Trianggulasi sumber didapatkan dari sumber yang berbeda untuk mendapatkan informasi yang diperlukan melalui wawancara, sedangkan trianggulasi metode dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dan ditarik kesimpulan. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklusnya meliputi tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPS terbukti efektif dilaksanakan di dalam kelas, (2) penerapan model Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V MI PSM Bendo Barat, (3) penerapan model Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI PSM Bendo Barat. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat diamati melalui perolehan hasil angket motivasi belajar usai pelaksanaan tindakan. Pada siklus I sebesar 47,4%, siklus II meningkat menjadi 68,4%, dan siklus III mencapai sebesar 84,2%. Sedangkan prestasi belajar siswa pada saat kondisi awal menunjukkan skor rata-rata 69,03 dengan ketuntasan klasikal 52,6%, setelah siklus I dilaksanakan terjadi peningkatan skor rata-rata sebesar 85,26 dengan ketuntasan klasikal 73,7%, setelah siklus II skor meningkat menjadi 87,89 dengan ketuntasan klasikal 78,9%, dan setelah siklus III skor rata-rata siswa kembali menunjukkan peningkatan menjadi 88,68 dengan ketuntasan klasikal 89,5%.