×
Latar Belakang: PT Coca-Cola Bottling Indonesia Surabaya Plant memproduksi minuman ringan tanpa alkohol jenis softdrink berupa produk carbonated dan non-carbonated. Dalam proses produksinya menggunakan bahan pendukung yaitu amoniak dan klorin. Sehingga mempunyai potensi bahaya dan sewaktu-waktu dapat terjadi keadaan darurat kebocoran gas amoniak dan klorin. Tujuan penelitian adalah menganalisis Penerapan Simulasi Tanggap Darurat Kebocoran Gas Amoniak dan Klorin di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Surabaya Plant.
Metode: Jenis penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang memberikan gambaran secara jelas mengenai prosedur sistem tanggap darurat, tim tanggap darurat, sarana & fasilitas tanggap darurat, simulasi dan evaluasi tanggap darurat. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada pekerja dan dokumen perusahaan. Data dianalisis menggunakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 elemen 6.7 Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat dan OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response.
Hasil: Sistem tanggap darurat kebocoran gas amoniak dan klorin di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Surabaya Plant meliputi prosedur sistem tanggap darurat, tim tanggap darurat, sarana & fasilitas tanggap darurat, simulasi dan evaluasi tanggap darurat telah memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 elemen 6.7 Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat dan OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response.
Simpulan: Penerapan simulasi kebocoran gas amoniak dan klorin telah diterapkan namun sebagian ada ketidaksesuaian, belum ada prosedur khusus untuk pengendalian krisis terhadap kebocoran gas klorin, keikutsertaan LCMT kurang maksimal karena pada saat simulasi dilaksanakan peran LCMT pre memory, dan terdapat sarana dan fasilitas tanggap darurat yang tidak dalam kondisi baik dan tidak berfungsi.
Kata Kunci : Simulasi Tanggap Darurat, Kebocoran Gas