×ABSTRAK
Riwayat Keluarga dicerminkan sebagai proses turun temurun melalui suatu gen. Akne vulgaris adalah penyakit dari unit kelenjar pilosebasea. Akne vulgaris sering terjadi pada masa pubertas. Berdasarkan pengalaman klinik yang ada, akne sering muncul pada orang-orang dengan riwayat satu keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat keluarga dan kejadian akne vulgaris.
Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol dimana teknik sampling yang digunakan adalah fixed disease sampling pada sampel kasus dan random sampling pada sampel kontrol. Besar sampel sebanyak 60 orang responden, terbagi dalam 20 orang sebagai kasus dan 40 orang sebagai kontrol. Subjek penelitian diambil dengan kriteria tertentu. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi tentang hubungan antara riwayat keluarga dan kejadian akne, dengan mengontrol pengaruh faktor perancu menunjukkan bahwa riwayat keluarga meningkatkan risiko terjadinya akne sebesar 4.4 kali dibandingkan tidak terdapat riwayat keluarga (OR 4.39, CI95% 1.20 hingga 15.98). Confidence Interval 95% mengandung arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% riwayat keluarga berakne meningkatkan risiko kejadian akne vulgaris antara 1 hingga 16 kali dibandingkan jika tidak mempunyai riwayat keluarga berakne
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang secara statistik bermakna antara riwayat keluarga dan kejadian akne vulgaris. Perlu dilakukan penatalaksanaan yang lebih baik dan teliti kepada penderita akne vulgaris yang mempunyai riwayat keluarga berakne.