Latar Belakang: Pemanfaatan zat radioaktif di PT. Pertamina RU IV Cilacapdigunakan untuk keperluan pengukuran ketinggian atau level indicator catalis(gauging). Potensi bahaya pajanan radiasi yaitu efek deterministik dan efekstokastik bagi pekerja di sekitar sumber zat maupun petugas radiasi yangberdampak pada proses dan laju produktifitas. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui tentang pemanfaatan zat radioaktif, monitoring radiasi, pengawasankesehatan bagi pekerja radiasi, rencana penanggulangan keadaan darurat, sertapenggunaan APD radiasi di area RFCC PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode deskriptif yaitumemberikan gambaran tentang implementasi sistem manajemen keselamatanradiasi pengion. Pengambilan data mengenai keselamatan radiasi pengiondilakukan melalui observasi, wawancara kepada pekerja serta studi kepustakaan.Kemudian data dibahas dengan membandingkan PERKA BAPETEN No 6 Tahun2009, PERKA BAPETEN No 4 Tahun 2013 dan PERKA BAPETEN No 6 Tahun2010Hasil: Pemanfaatan Zat Radioaktif untuk gauging telah memperoleh ijinpersyaratan dari BAPETEN. Monitoring radiasi terhadap paparan lingkunganmenggunkan surveimeter masih ditemukan laju dosis yang melebihi NBDsedangkan pengukuran paparan perorangan menggunakan TLD Badge hasilpaparan rendah namun pekerja kurang disiplin dalam penggunaan TLD Badge.Pengawasan kesehatan bagi pekerja radiasi telah dilakukan rutin. Prosedurrencana penanggulangan keadaan darurat dibuat sebagai upaya tindakanpencegahan .Penggunaan APD yaitu apron radiasi dan sarung tangan radiasi.Simpulan: Perusahaan telah melaksanakan sistem manajemen keselamatanradiasi pengion untuk gauging di RFCC yang sebagian telah sesuai denganperaturan namun sebagian masih belum sesuai. Saran yang diberikan adalahperusahaan perlu meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran pekerja serta hasiltemuan monitoring radiasi segera ditindaklanjuti.Kata Kunci: Keselamatan Radiasi Pengion, Monitoring Radiasi