×
Barang habis pakai yaitu barang/benda kantor yang penggunaannya hanya satu/beberapa kali pakai atau tidak tahan lama. Barang habis pakai selalu dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, seperti halnya pada kegiatan penyelesaian pekerjaan kantor pada instansi tertentu. Oleh karena itu agar kegiatan pemenuhan barang habis pakai yang diperlukan dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya kegiatan pengelolaan barang habis pakai secara teratur, terperinci serta berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada.
Pengamatan dalam Tugas Akhir ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan Pengelolaan Barang Habis Pakai (Alat Tulis Kantor) Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar. Pelaksanaan pengamatan ini, menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan siklus/tahapan Pengelolaan Barang Habis Pakai (Alat Tulis Kantor) Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar. Sumber data yang diperoleh berdasarkan dari informan, peristiwa atau aktivitas kemudian juga dari dokumen yang terkait dengan pengelolaan barang habis pakai di Disperindagkop & UMKM Kab. Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi (Pengamatan), Interview (Wawancara), dan mengkaji dokumen yang berupa berkas dan arsip yang berkaitan dengan pengelolaan barang habis pakai di Disperindagkop & UMKM Kab. Karanganyar.
Hasil dari pengamatan yang dilakukan di Disperindagkop & UMKM Kab. Karanganyar, penulis memaparkan bahwa siklus/tahapan pengelolaan barang habis pakai (Alat Tulis Kantor) merupakan bagian dari siklus Pengelolaan Barang Milik Daerah yang terdiri dari perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran, pelaporan dan penghapusan. Penyaluran merupakan tujuan utama dalam pengelolaan barang tersebut dalam tahap yang baik untuk pemenuhan kebutuhan barang. Berdasarkan hasil dari pengamatan ini penulis menyimpulkan bahwa Pengelolaan Barang Habis Pakai (Alat Tulis Kantor) telah berjalan dengan baik dan dilakukan oleh petugas yang ahli dibidang tersebut. Tetapi dalam pencatatan pengeluaran barang kurang teliti sehingga terjadi ketidaksesuaian antara laporan keadaan persediaan barang dengan keadaan barang di dalam gudang. Saran dari penulis sebaiknya dalam pencatatan harus lebih teliti dan memperhatikan jumlah barang yang dikeluarkan dengan jumlah barang yang ada di dalam gudang.
Kata Kunci : Pengelolaan, Barang Habis Pakai, Alat Tulis Kantor