×
ABSTRAK STUDI KASUS SISWA BERPERILAKU RENDAH DIRI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI TANGKISAN 02 TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2005/2006. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Agustus 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, faktor penyebab, dan kemungkinan akibat perilaku rendah diri siswa Sekolah Dasar Negeri Tangkisan 02, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian studi kasus. Subyek penelitian adalah tiga siswa yang berperilaku rendah diri. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Teknik analisis data digunakan analisis interaktif. Temuan hasil penelitian perilaku rendah diri meliputi aspek pergaulan, keberanian, dan inisiatif. Aspek pergaulan dengan karakteristik: enggan bergabung dengan teman, menghindar dari teman, tidak senang terlibat dalam segala kegiatan, tidak berkeinginan memiliki teman, sering menyendiri, dan tidak banyak bicara; faktor penyebab: sering diejek teman, dikucilkan teman, kurang mendapat perhatian dari orang tua, struktur tubuh tidak sepadan dengan teman, pemalu dan penakut, dan sering sakit-sakitan; kemungkinan akibat: menutup diri, sering menyendiri, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, dan prestasi belajar rendah. Aspek Keberanian dengan karakteristik: tidak berani mengemukakan pendapat, tidak berani menjawab pertanyaan, tidak berani maju ke depan kelas, tidak berani bergabung dengan teman, tidak berani bermain dengan teman, dan pendiam; faktor penyebab: malu ditertawakan teman, takut dilecehkan teman, kurang percaya diri, sering diejek teman, diolok-olok dan ditertawakan teman, dikucilkan teman, dan sering sakit waktu kecil; kemungkinan akibat: menutup diri, pasif terhadap semua kegiatan, tidak berani berkomunikasi, tidak berani mengekspresikan isi perasaannya, enggan bergaul dengan teman, tidak percaya atas kemampuannya, dan prestasi belajar rendah. Aspek Inisiatif dengan karakteristik: tidak berani berinisiatif dalam segala aktivitas, banyak menunjukkan sikap diam, tidak ada reaksi dalam menghadapi sesuatu, tidak mau berusaha mengatasi masalah yang dihadapi, dan tidak ada inisiatif untuk bermain dengan teman; faktor penyebab: sering diejek teman, dilecehkan temannya, umurnya tidak sepadan dengan temannya, kurang memahami terhadap hal yang dihadapi, dan tidak suka kegiatan yang menuntut banyak bicara; kemungkinan akibat: menutup diri, pendiam, sering menyendiri, tidak terampil bicara, tidak bisa mengawali pembicaraan dengan teman, dan prestasi belajar rendah.