ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaankemampuan berpikir kritis antara peserta didik yang belajar menggunakan modelproblem based learning dan peserta didik yang belajar menggunakan modelkonvensional pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Karanganyar.Penelitian ini menggunakan desain eksperimen Quasi Experimental Designdengan model Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh peserta didik paket keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Karanganyaryang berjumlah 315 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI.1 sebagaikelas eksperimen yang berjumlah 31 peserta didik dan kelas XI.3 sebagai kelaskontrol yang berjumlah 30 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakanadalah tes uraian terbatas, observasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakanvaliditas isi. Analisis data menggunakan Independent Sampel T-test dengan ujipersyaratan yang terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuanberpikir kritis antara peserta didik yang belajar dengan model problem basedlearning dan peserta didik yang belajar dengan model konvensional padapembelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yangmenunjukkan thitung > ttabel (5,174 > 2,001). Peserta didik yang belajar menggunakanmodel Problem Based Learning memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebihbaik daripada peserta didik yang belajar menggunakan model konvensional.Simpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan kemampuan berpikirkritis antara peserta didik yang belajar menggunakan model problem basedlearning dan peserta didik yang belajar menggunakan model konvensional padapembelajaran akuntansi di SMK Negeri 1 Karanganyar.Kata Kunci : model Problem Based Learning, kemampuan berpikir kritis,pembelajaran akuntansi.