Penulis Utama : Andry Ariyanto
NIM / NIP : A121208004
×

Pola gaya hidup merupakan pilihan suatu komunitas kelompok mahasiswa yang dalam
kehidupan diikuti dengan perubahan jaman modern bisa berubah oleh lamanya waktu,
perubahan ini membuat kelompok komunitas pendidikan tinggi yang dikategorikan dewasa
muda mengalami penurunan aktifitas fisik, tingkat kebugaran dan banyaknya kalori yang
masuk, tidak disertai dengan pembuangan energi. Pola tidak seimbang dapat menyebabkan
obesitas, akibat lamanya duduk berjam-jam di kampus sesuai dengan penjadwalan kuliah tanpa
disertai dengan aktifitas fisik harian yang cukup. Obesitas merupakan tanda terjadinya risiko
sindrom metabolik, terdapat 5 kriteria risiko terhadap sindrom metabolik penelitian ini hanya
diambil 3 kriteria diantaranya tekanan darah sistole lebih 130 mmHg, Lingkar perut laki-laki
=90 cm dan pada wanita = 80 cm, gula darah 100 mg/dl. Tujuan dari penelitian ini adalah 1).
Mengetahui hubungan antara gaya hidup dan risiko Sindrom Metabolik. 2). Mengetahui
hubungan antara tingkat kebugaran dan risiko Sindrom Metabolik. 3). Mengetahui hubungan
antara gaya hidup dan tingkat kebugaran terhadap risiko terjadinya Sindrom Metabolik
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasional dengan
pendekatan kuantitatif, Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Random Sampling
dan cross sectional, Jumlah sampel 54 orang dilakukan selama 1 minggu. Untuk mengetahui
gaya hidup menghitung Tscore dari dua variabel yaitu aktifitas fisik dalam keseharian dengan
Indeks Aktifitas, dan Jumlah kalori makanan rata-rata perminggu dengan Recall Food 24 Hour,
tingkat kebugaran dengan Test Multi Stage mengetahui VO2 Max. Risiko sindrom metabolik
dengan menghitung Tscore dari 3 varibel yaitu: mengukur tekanan darah sistole dengan
spignomanometer, lingkar perut dengan mid line, gula darah puasa dengan alat digital “Easy
Touch”. Teknik analisis data dengan Korelasi ganda taraf signifikansi a = 0,05
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan pengujian statistik didapatkan
hasil Nilai korelasi gaya hidup dan risiko sindrom metabolik pada laki-laki nilai korelasi sebesar
0,337 dengan nilai p sebesar 0,202, sedangkan pada perempuan diperoleh nilai korelasi sebesar
0,097 dengan nilai p sebesar 0,563, tidak ada hubungan antara gaya hidup dan risiko sindrom
metabolik pada laki-laki dan perempuan bertanda positif. Nilai korelasi tingkat kebugaran
jasmani dan risiko sindrom metabolik pada laki-laki sebesar -0.410 dengan nilai p sebesar
0,115., sedangkan pada perempuan diperoleh nilai korelasi sebesar -0.138 dengan nilai p sebesar
0,407, tidak ada hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan risiko sindrom metabolik
bertanda negatif. hubungan secara bersama gaya hidup dan tingkat kebugaran jasmani Pada
laki-laki diperoleh nilai R change sebesar 0.401 dengan nilai probabilitas (sig. f-change) =
0.036, terdapat Hubungan secara bersama gaya hidup dan tingkat kebugaran jasmani dengan
sindrom metabolik, pada perempuan diperoleh nilai R change sebesar 0.025 dengan nilai
probabilitas (sig. f-change) = 0.641, maka tidak terdapat hubungan secara bersama
antara gaya hidup dan tingkat kebugaran jasmani dan risiko sindrom metabolik.
Kesimpulan adalah tidak Ada hubungan gaya hidup dan risiko sindrom metabolik
laki-laki dan Perempuan, gaya hidup memberikan hasil kontibusi tanda positif, semakin
tinggi gaya hidup maka seseorang berisiko sindrom metabolik, sebaliknya semakin
rendah gaya hidup maka seseorang tidak berrisiko sindrom metabolik, tidak ada
hubungan tingkat kebugaran jasmani dan risiko sindrom metabolik laki-laki dan
perempuan, tingkat kebugaran jasmani memberikan kontribusi tanda negatif berarti
semakin baik tingkat kebugaran jasmani maka seseorang tidak berisiko sindrom
metabolik, sebaliknya jika tingkat kebugaran jasmani menurun maka risiko sindrom
metabolik semakin besar, adanya hubungan secara bersama gaya hidup dan tingkat
kebugaran terhadap risiko sindrom metabolik pada laki-laki, diperoleh nilai korelasi
sebesar 0.633 dengan tingkat keeratan kategori kuat. Koefisien kontribusi secara
simultan gaya hidup dan tingkat kebugaran jasmani laki-laki sebesar 0.401 (40,1%)
sisanya 59.9% dipengaruhi oleh variabel lain, pada perempuan nilai korelasi sebesar
0.158 dengan tingkat keeratan kategori sangat lemah. Koefisien kontribusi secara
simultan gaya hidup dan tingkat kebugaran jasmani sebesar 0.025 (2.5%) sisanya 97.5%
dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata Kunci: Gaya Hidup, Tingkat Kebugaran Jasmani, Risiko Sindrom Metabolik

 

×
Penulis Utama : Andry Ariyanto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : A121208004
Tahun : 2016
Judul : Hubungan gaya hidup dan tingkat kebugaran jasmani terhadap risiko sindrom metabolik (Studi Korelasi Pada Mahasiswa Semester III Stikes Aisyiyah Yogyakarta)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Ilmu Keolahragaan
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjan Prog. Studi Ilmu Keolahragaan-A.121208004-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Agus Kristiyanto., M.Pd
2. Prof. Dr.Kiyatno.,dr.,PFK.,M.OR., AIFO
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.