Penelitian ini bertujuan mengetahui: 1) proses dan hasil pengembanganmodul Braille berbasis masalah dengan bantuan media audio yang valid, praktisdan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kemandirianbelajar matematika siswa tunanetra (TN); 2) apakah pembelajaran dengan modulBraille berbasis masalah dengan bantuan media audio lebih efektif dibandingpembelajaran yang menggunakan modul awas untuk meningkatkan kemampuanberpikir kreatif (KBK) matematika siswa TN; 3) apakah pembelajaran denganmodul Braille berbasis masalah dengan bantuan media audio lebih efektifdisbanding pembelajaran yang menggunakan modul awas untuk meningkatkankemandirian belajar (KB) matematika siswa TN.Penelitian pengembangan modul Braille ini menggunakan model 4D dariThiagarajan yang dimodifikasi. Model 4D terdiri dari 4 tahap yaitu: 1) tahappendefinisian; 2) tahap perancangan; 3) tahap pengembangan; 4) tahappenyebaran. Modifikasi dilakukan dengan pengadaan focus group discussionantara peneliti dengan para ahli apabila terdapat kendala dan ketidaksesuaian hasildengan tujuan penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif,analisis kualitas modul berdasar saran validator, skor kriteria kepraktisan dankeefektifan, analisis pretes-postes KBK dan angket KB matematika melalui anavamultivariat satu jalur (uji hipotesis).Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) proses pengembangan moduldiawali dengan analisis permasalahan dan kebutuhan siswa TN, konstruksiinstrumen, pemilihan media dan format sehingga diperoleh draf 1 desain awalmodul. Proses validasi dilakukan dengan menindaklanjuti saran dan revisi paraahli sehingga dihasilkan draf 2 yang valid. Selanjutnya dilakukan ujicoba dandiperoleh hasil modul praktis dengan klasifikasi persentase keterlaksanaan setiappertemuan minimal baik serta efektif berdasar persentase respon siswa minimalbaik setiap pertemuan; 2) pembelajaran dengan modul Braille lebih efektifdisbanding pembelajaran yang menggunakan modul awas untuk meningkatkanKBK matematika siswa TN; 3) pembelajaran dengan modul Braille lebih efektifdibanding pembelajaran yang menggunakan modul awas untuk meningkatkan KBmatematika siswa TN.Kata kunci: modul Braille berbasis masalah, kemampuan berpikir kreatif,kemandirian belajar, siswa tunanetra.