ABSTRAKSalah satu faktor yang menyebabkan kegagalan struktur jembatan di Indonesiaadalah aktivitas seismik atau gempa. Untuk mencegah hal tersebut diperlukanevaluasi kinerja seismik struktur jembatan menggunakan analisis nonlinier statikatau analisis pushover. Hasil dari analisis pushover adalah kurva kapasitas yangakan diolah untuk membentuk kurva kerapuhan. Kurva kerapuhanmenggambarkan kemungkinan terjadinya kegagalan struktural tertentu denganmemperhitungkan ketidaktentuan struktur yang terkait dengan kapasitas, demand,dan kondisi kerusakan struktur.Penelitian menggunakan model struktur jembatan rangka baja hypotheticaldengan bentang 2 x 40 meter yang terletak di Semarang, Jawa Tengah. Bebangempa rencana berdasarkan target respon spektra dimasukkan dalam pemodelanstruktur untuk melakukan analisis pushover dimana sendi plastis diharapkanterjadi pada pertemuan antara kolom dan pier head.Hasil dari analisis pushover berupa kurva kapasitas yang akan diolah menjadispektrum kapasitas dengan cara menyimpangkannya dengan kurva demand.Analisis terhadap spektrum kapasitas dilakukan dengan menentukan nilai tengahspektra perpindahan pada berbagai kondisi kerusakan berdasarkan HAZUS danATC-40. Kurva kerapuhan dibentuk dengan menggunakan nilai standar deviasidari ketidaktentuan struktur berdasarkan metode HAZUS. Kurva kerapuhan yangdihasilkan merupakan hubungan antara kemungkinan terjadinya kerusakandengan parameter spektra percepatan. Dari hasil analisis kurva kerapuhandiperoleh bahwa kriteria kerusakan menurut HAZUS lebih beragam dan memilikisensitivitas kerusakan lebih baik dibandingkan ATC-40. Jika selama masa layanstruktur jembatan mengalami gempa dengan spektra percepatan sebesar 0,364 gmaka kemungkinan terjadinya kerusakan slight = 36,86%, moderate = 26,32%,extensive = 11,20%, complete = 4,62%, immediate occupancy = 22,64%, dan lifesafety = 6,38%.Kata kunci : Jembatan Rangka Baja, Analisis Pushover, Kurva Kerapuhan