ABSTRAKPenelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber datapenelitian ini adalah dokumen berupa teks-teks sastra. Teknik pengumpulan datadilakukan dengan mencatat dokumen (content analysis) secara interaktif, tekniksimak dan catat, dan studi pustaka. Data yang sudah terkumpul dianalisis denganmodel analisis mengalir atau jalinan, yaitu reduksi data, penyajian data, danpenarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kedua novel tersebut memilikipersamaan dan perbedaan, baik dari aspek struktur, ideologi pengarang, maupunnilai-nilai budaya Jawa. Kedua novel sama-sama mengangkat masalah perubahansosial budaya pada masyarakat Jawa. Tokoh dan penokohan menampilkanstereotip masyarakat Jawa, yaitu tokoh priayi dan wong cilik. Namun, tipikaltokoh priayi dan wong cilik dalam kedua novel berbeda. Alur kedua novelmenggunakan alur maju. Namun, novel Pasar memiliki alur maju yang linier,sedangkan novel Canting memiliki alur maju dengan ketegangan yang naik turunserta beberapa sisipan kilas balik. Latar kedua novel adalah kehidupan sosialmasyarakat Jawa. Novel Pasar memiliki latar masyarakat pedesaan di daerahGemolong-Sragen, sedangkan novel Canting memiliki latar masyarakatperkotaan, yaitu lingkungan keraton Surakarta. Sudut pandang ceritamenggunakan sudut pandang orang ke tiga. Kedua novel yang sama-sama berlatarlokal Jawa diciptakan oleh pengarang yang memiliki pandangan dan ideologiyang berbeda, terutama pandangan pengarang mengenai religiusitas, sosial, danbudaya. Kedua novel juga mengandung nilai-nilai budaya Jawa yang sangatmendukung tema cerita. Nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam keduanovel adalah religius, jujur, kerja keras, tanggung jawab, disiplin, peduli, dangemar membaca.Kata kunci : novel, kajian banding, nilai pendidikan karakter