×
ABSTRAK
Daun salam merupakan salah satu bahan alam yang dipercaya memiliki
banyak manfaat untuk kesehatan sehingga banyak digunakan sebagai pengobatan
alternatif. Akan tetapi ekstrak daun salam memiliki bioavailabilitas yang rendah,
dan tidak larut dalam air. Maka tujuan dari penelitian ini yaitu memformulasikan
ekstrak daun salam dalam sediaan Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System
(SNEDDS), yaitu prekonsentrat nanoemulsi yang terdiri dari campuran obat,
minyak pembawa, surfaktan dan kosurfaktan.
Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dilakukan
dengan mengekstraksi daun salam dengan metode maserasi menggunakan pelarut
kloroform. Kemudian dilakukan optimasi formula sediaan SNEDDS untuk
menentukan sediaan yang homogen. Dari semua sediaan yang homogen kemudian
dilakukan pengamatan terhadap nilai transmitannya untuk memilih sediaan yang
terbaik. Setelah itu dilakukan beberapa uji terhadap formula yang optimal untuk
mengetahui kualitasnya. Serangkaian uji tersebut meliputi penghitungan
emulsification time, pengamatan ukuran dan distribusi ukuran partikel, potensial
zeta, serta morfologi partikelnya.
Hasil sediaan SNEDDS yang optimal memiliki perbandingan tween 80
(surfaktan) : PEG 400 (kosurfaktan) : virgin coconut oil (minyak pembawa) = 2,4:
1,6 : 1. Nilai transmitansinya sebesar 83,86% dengan emulsification time kurang
dari 5 menit. Sediaan SNEDDS tersebut dapat membentuk nano emulsi dalam air
dengan ukuran partikel yang berada dalam rentang 50-500 nm dan memiliki
distribusi partikel yang cukup baik sehingga memenuhi kriteria sebagai
nanoemulsi. Sedangkan potensial zetanya sebesar -2 mV.
Kata kunci : Ekstrak kloroform daun salam, Virgin Coconut Oil (VCO), SelfNanoemulsifying
Drug Delivery
System
(SNEDDS)