×
ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: (1) memperoleh
profil miskonsepsi induksi elektromagnetik yang dialami siswa; (2) mengembangkan
animasi simulasi komputer konsep induksi elektromagnetik dengan langkah-langkah
pengembangan media; (3) mengembangkan animasi simulasi komputer konsep induksi
elektromagnetik yang memenuhi kriteria baik dilihat dari aspek materi dan aspek media;
(4) mereduksi miskonsepsi konsep induksi elektromagnetik siswa melalui pembelajaran
menggunakan animasi simulasi komputer.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan (Research and Development)
menurut Borg dan Gall yang lebih sederhana meliputi lima langkah utama: (1) analisis
produk, (2) pengembangan produk awal, (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba
lapangan skala kecil dan revisi, (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir.
Subjek coba dalam penelitian adalah siswa kelas XII SMAK Ign Slamet Riyadi
Bojonegoro. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah teknik wawancara,
dokumentasi, tes diagnostik, dan angket analisis kebutuhan. Teknik analisis data yang
digunakan adalah angket rating scale kemudian menghitung prosentase kelayakan
untuk mengetahui kriteria produk yang dikembangkan serta melakukan analisis
miskonsepsi induksi elektromagnetik.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) sebanyak 25,31% siswa
terdiagnosa miskonsepsi. Profil miskonsepsi konsep induksi elektromagnetik: (a)
jumlah lilitan mempengaruhi besarnya fluks magnetik; (b) perubahan fluks magnetik
saat kumparan memasuki medan magnet adalah positif, saat di dalam medan magnet
adalah nol dan saat meninggalkan medan magnet adalah negatif; (c) ggl induksi yang
dihasilkan pada suatu kumparan yang bergerak memasuki medan magnet bertambah,
saat di dalam medan magnet tetap dan saat meninggalkan medan magnet nilainya
berkurang; (d) grafik hubungan ggl induksi terhadap waktu disamakan dengan grafik
hubungan fluks magnetik terhadap waktu; (e) adanya kontak antara fluks magnetik dan
kumparan luar mengakibatkan timbulnya ggl induksi; (f) ggl induksi selalu bernilai
positif; (g) kecepatan gerak kumparan tidak berpengaruh pada besarnya ggl induksi. (2)
Langkah pengembangan media yang dilakukan yaitu analisis kebutuhan, pengembangan
produk awal, validasi ahli materi dan ahli media, uji coba skala kecil dan revisi, serta uji
coba skala besar. (3) Media pembelajaran animasi simulasi komputer pada konsep
induksi elektromagnetik yang telah dikembangkan, termasuk dalam kriteria baik untuk
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran alternatif sebagai sarana untuk memfasilitasi
pemahaman siswa. (4) Animasi simulasi komputer mampu mereduksi miskonsepsi
siswa pada konsep induksi elektromagnetik. Dalam penelitian ini, prosentase siswa yang
terdiagnosis miskonsepsi mengalami penurunan sebesar 11,11%.
Kata kunci: Miskonsepsi, animasi simulasi komputer, induksi elektromagnetik.