ABSTRAK

Latar Belakang: Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pemberian
ASI dan menurunkan angka kematian bayi adalah melalui pelaksanaan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) oleh bayi baru lahir pada ibunya. IMD sebagai tindakan
penyelamatan kehidupan terhadap penurunan angka kematian, kesehatan bayi dan
pertumbuhan serta perkembangan bayi di masa yang akan datang. Tujuan
penelitian ini adalah meneliti pengaruh kelas ibu hamil, pendidikan ibu, dukungan
keluarga, dan peran penolong persalinan terhadap pelaksanaan IMD di Kabupaten
Kediri.
Subyek dan metode : Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan
pendekatan kasus kontrol. Lokasi penelitian di Kabupaten Kediri dengan subyek
adalah ibu pasca melahirkan sebanyak 80 dengan menggunakan teknik sampling
fixed disease sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
analisis data menggunakan regresi logistik ganda.
Hasil : Hasil uji statistik diperoleh variabel kelas ibu hamil (OR=0.91; CI
95%=0.31-2.68, p=0.873), pendidikan ibu ≥ SMA (OR=1.47;CI 95%= 0.50-4.31,
p=0.484), dukungan keluarga (OR=0.96;CI 95%= 0.35-2.64, p=0.931), dan peran
penolong persalinan (OR=26.27;CI 95%= 3.21-216.72, p=0.002).
Kesimpulan : Peran penolong persalinan memiliki hubungan yang positif, sangat
kuat dan secara statistik signifikan terhadap pelaksanaan IMD. Sementara variabel
lainnya yaitu kelas ibu hamil, pendidikan ibu, dan dukungan keluarga terbukti
memiliki hubungan yang secara statistik tidak signifikan terhadap pelaksanaan
IMD.

Kata Kunci : Kelas Ibu Hamil, Pendidikan Ibu, Dukungan Keluarga, Peran
Penolong Persalinan, Pelaksanaan IMD