×
Komunikasi sebagai sarana untuk berinteraksi merupakan salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial yang di dalamnya terdapat proses komunikasi interpersonal begitu juga sebaliknya setiap komunikasi interpersonal senantiasa mengandung interaksi. Adanya komunikasi interpersonal yang dilakukan remaja pada saat merantau untuk menuntut ilmu menyebabkan suatu perubahan bahasa Jawa yang mulai mengalami penurunan penutur pada tingkat remaja. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara komunikasi interpersonal pada remaja yang mempengaruhi pergeseran bahasa Jawa di Kecamatan Simo.
Penelitian ini menggunakan teori akomodasi komunikasi milik Howard Giles. Teori akomodasi komunikasi berpijak pada premis bahwa ketika pembicara berinteraksi, mereka menyesuaikan pembicaraan, pola vokal, dan atau tindak-tanduk mereka untuk mengakomodasi orang lain. Teori ini di pengaruhi oleh beberapa keadan personal, situasional dan budaya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan alat bantu kuesioner. Responden dari penelitian ini adalah remaja yang tinggal di Kecamatan Simo serta berusia 16-21 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Sampling sehingga mendapatkan 98 responden. Persebaran kuesioner dilakukan secara langsung dan via email. Teknik analisis data yang digunakan adalah Rank Spearman.
Hasil penelitian diperoleh r hitung antara komunikasi interpersonal dan pergeseran Bahasa Jawa sebesar 0,420 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan termasuk dalam kategori sedang. Hal ini ditandai dengan koefisien korelasi yang positif artinya semakin tinggi komunikasi interpersonal yang dilakukan remaja maka semakin tinggi pula pergeseran bahasa Jawa yang terjadi dan signifikansi di tunjukkan melalui perbandingan nilai r hitung lebih besar dari t tabel.
Kata kunci: studi korelasi, Komunikasi Interpersonal, Pergeseran Bahasa Jawa.