ABSTRAKKecelakaan menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami perubahan fisikyang cepat dan signifikan, hingga menyebabkan hambatan pada tulang, otot, dansendi dalam fungsinya yang normal atau disebut dengan tuna daksa. Perubahankondisi fisik yang kini dialami penyandang tuna daksa, memberikan dampak padaindividu baik secara internal maupun eksternal, bahkan ketika memasuki usia dewasaawal dimana cara individu membangun citra diri dan merepresentasikan diri menjadipermasalahan yang semakin krusial karena seseorang akan dihadapkan pada polapolahidupbaruyang menuntut tanggung jawab pribadi, kemandirian, serta berbagaituntutan interaksional. Oleh karena itu, penting bagi penyandang tuna daksa dewasaawal akibat kecelakaan untuk memaknai keberadaan dirinya dengan potensi-potensiyang dimiliki untuk mendapatkan kehidupan yang bermakna atau disebut denganeksistensi diri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan proses pencapaianeksistensi diri pada penyandang tuna daksa dewasa awal akibat kecelakaan. Penelitianini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan studi fenomenologi. Subjekpenelitian ini adalah penyandang tuna daksa dewasa awal akibat kecelakaanberjumlah 2 orang, dengan kriteria: 1) kecelakaan terjadi minimal 5 tahun dari prosespengambilan data, 2) terdapat perubahan fisik yang signifikan, 3) berusia dewasaawal (20-40 tahun), dan 4) belum menikah. Penelitian ini menggunakan metodepurpossive sampling dalam melakukan pengambilan sampel. Metode pengumpul datayang digunakan adalah riwayat hidup, wawancara dan observasi.commit to user Hasil penelitian menggambarkan bahwa dalam proses pencapaian eksistensidiri, subjek 1 masih berada dalam tahap pertama (perception), yakni bahwa maknakehidupan bagi subjek 1 adalah untuk berbagi dengan orang-orang di sekitarnya,namun demikian saat ini cenderung stagnan (tidak bergerak untuk mengisi hidupsesuai makna hidupnya) karena terpaku pada harapan bahwa kondisinya bisa berubahseperti sedia kala. Berbeda dengan subjek 2 yang sudah berada di tahap ketiga(freedom), yakni bisa berguna bagi orang lain di sekitarnya menjadi arah tujuan hidupbagi individu, bahkan ketika orang-orang yang sedang diperjuangkan bersikap keraskepadanya. Subjek 2 tetap berusaha untuk memenuhi eksistensi diri dengan berbagaicara yang dilakukan demi mewujudkan tujuan hidupnya, meski dengan berbagaikesulitan yang harus dihadapi yang justru banyak muncul dari keluarga.Kata Kunci : Tuna Daksa Akibat Kecelakaan, Eksistensi Diri, Usia Dewasa Awal