Penulis Utama : Muhammad Bithriq Yusyfa
NIM / NIP : I0111071
×

Wonogiri adalah sebuah kabupaten yang berada di sebelah selatan Jawa Tengah dengan karakteristik daerah yang berbukit-bukit. Daerah perbukitan di Wonogiri tersebut memiliki lereng-lereng yang labil sehingga mudah mengalami longsor. Kemungkinan terjadinya longsor akan semakin meningkat saat musim hujan dengan adanya beban air hujan. Melihat dari besarnya pengaruh curah hujan terhadap kelongsoran, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiringan lereng dan hujan harian maksimum bulanan terhadap stabilitas lereng di Desa Tambakmerang, Wonogiri dan mengetahui stabilitas lereng secara umum di Desa Tambakmerang, Wonogiri akibat beban hujan harian maksimum bulanan.
Penelitian ini menganalisis kestabilan lereng dengan pengaruh hujan maksimum pada satu kondisi profil lereng eksisting dan beberapa variasi kemiringan lereng dengan menggunakan metode Fellenius. Data hujan yang digunakan adalah data hujan pada bulan basah, yaitu Januari, Februari, Maret, April, November, dan Desember selama periode sepuluh tahun dari 2004 – 2013. Parameter tanah yang digunakan adalah hasil uji undisturb sample tanah yang diambil langsung dari Desa Tambakmerang, Kecamatan Girimarto,DAS Keduang, Wonogiri dan diuji di Laboratorium Mekanika Tanah UNS. Variasi kemiringan lereng 30°, 45°, 60° dan kemiringan eksisting lereng dengan pengamatan visual 48°. Perhitungan infiltrasi air hujan pada lereng menggunakan metode Green-Ampt. Analisa stabilitas lereng menggunakan metode Fellenius.
Analisis stabilitas lereng yang dilakukan pada kondisi sebelum hujan menghasilkan penurunan nilai safety factor (SF) akibat peningkatan sudut lereng berturut-turut untuk sudut 30°, 45°, 48°, dan 60° adalah 2.1823, 1.6638, 1.5934, 1.3649. Sedangkan pada kondisi setelah hujan dengan beban hujan terbesar analisis stabilitas lereng menghasilkan penurunan nilai safety factor (SF) dibandingkan kondisi sebelum hujan yaitu berturut-turut untuk sudut 30°, 45°, 48°, dan 60° adalah 2.1628, 1.6480, 1.5749, 1,3534. Kedua kondisi tersebut menghasilkan nilai safety factor (SF) yang lebih besar dari batas minimum SF lereng stabil 1.25, sehingga diketahui bahwa lereng tersebut aman terhadap longsor. Penurunan nilai safety factor (SF) akibat beban hujan harian maksimum bulanan pada model lereng tidak signifikan. Hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian nilai parameter k (permeabilitas) hasil uji lab dengan kondisi di lapangan dan beban hujan yang digunakan hanya beban hujan harian. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa sudut kemiringan lereng dan beban hujan harian maksimum bulanan sangat mempengaruhi nilai safety factor (SF).
Kata kunci : stabilitas lereng, Fellenius, infiltrasi, Green-Ampt, angka keamanan

 

×
Penulis Utama : Muhammad Bithriq Yusyfa
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0111071
Tahun : 2016
Judul : Pengaruh Hujan Harian Maksimum Bulanan Terhadap Stabilitas Lereng di DAS Keduang Wonogiri
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.Teknik - 2016
Program Studi : S-1 Teknik Sipil
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Teknik Jur.Teknik Sipil-I.0111071-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Niken Silmi Surjandari, S.T., M.T.
2. Ir. Noegroho Djarwanti, M.T.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.