×
Pengelasan logam tidak sejenis, seringkali dibutuhkan dalam sifat-sifat
tertentu dari suatu konstruksi. Secara khusus, baja tahan karat memiliki ketahanan
korosi yang baik sedangkan baja karbon memiliki aspek ekonomi dalam
penghematan biaya produksi daripada penggunaan baja tahan karat saja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi laju korosi pada pengelasan logam
tidak sejenis antara baja tahan karat AISI 304 dan baja karbon dalam larutan NaCl
3,5% dengan penambahan variasi inhibitor sodium nitrat. Pengaruh pre-korosi
selama 5 hari dilakukan untuk mengetahui efek perendaman dan penggunaan
inhibitor sodium nitrat terhadap peningkatan siklus perambatan retak fatik.
Pengujian yang telah dilakukan antaralain: Uji tarik, polarisasi resistance,
fatigue crack, Pengujian kekerasan dan fraktografi SEM-EDS. Pengujian
polarisasi resistance dilakukan dengan scan rate 0,1 mV/s dan waktu pengujian
selama 30 menit. Pengujian fatik spesimen MT pre-korosi selama 5 hari dengan
variasi konsentrasi inhibitor sodium nitrat sebesar: 0%; 0,1%; 0,3% dan 0,5%
yang dilakukan dengan rasio pembebanan sebesar 0,25 dan frekuensi sebesar 12
Hz. Pengujian radiografi menggunakan pesawat sinar-x Rigaku Radioflex 250EGS3
dengan waku penyinaran selama 3 menit dan tegangan kerja 120 kV.
Pengujian polarisasi resistance menunjukkan bahwa penambahan inhibitor
sodium nitrat dapat menurunkan laju korosi didapatkan kondisi optimum
konsentrasi inhibitor 0,5% dengan laju korosi untuk ER 308 sebesar 0,0143
mmpy dan ER 309L sebesar 0,0159 mmpy. Hasil pengamatan SEM pada daerah
lasan ER 308 dan ER 309L yang telah dilakukan pengujian polarisasi resistance
menunjukkan severre pitting untuk konsentrasi tanpa penambahan inhibitor
sodium nitrat. Hasil pengamatan SEM pada daerah lasan ER 308 dan ER 309L
yang telah dilakukan pengujian polarisasi menunjukkan bahwa peningkatan
konsentrasi inhibitor sodium nitrat mengakibatkan penurunan jumlah korosi
sumuran pada kedua spesimen tersebut. Penurunan jumlah dan ukuran diameter
pitting disebabkan ion nitrat bereaksi dengan Fe2+ yang menghasilkan barier film
[Fe[OH]3] sehingga meningkat perlindungan terhadap korosi sumuran. Hasil
pengujian fatik MT menunjukkan peningkatan siklus perambatan retak fatik
seiring dengan peningkatan konsentrasi inhibitor sodium nitrat. Peningkatan
siklus perambatan retak fatik disebabkan penurunan local stress pada daerah
ujung retak yang disebabkan perlindungan ion nitrat yang menyerap ion cloride
pada lapisan pasif sehingga mengakibatkan peningkatan siklus perambatan retak
fatik.