Penulis Utama | : | Violetta Kumala Bening |
NIM / NIP | : | D1213075 |
Hadirnya media sosial telah memperluas dan memberi perubahan pada keseluruhan dari pengaruh sosio-teknologi terhadap komunikasi. Dalam kajian ilmu komunikasi, media sosialini sedikit banyak mengubah konsep komunikasi di antara manusia. Salah satunya mengenai konsep komunikasi tatap muka.Saat membahas tentang komunikasi tatap muka, terdapat perbedaan antara cara berkomunikasi laki-laki dan perempuan. Perbedaan itu terletak pada konsep gender itu sendiri. Maka dari itu, di tengah kehadiran media sosial yang semakin meluas, peneliti akan melihat perbedaan cara berbicara antara pengguna laki-laki dan perempuan di media sosial Path.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genderlect style pengguna media sosial Path dengan melihat dari segi identitas material yang dicantumkan, jenis pesan yang diproduksi, cara menyampaikan pesan dan cara menerima pesan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis media siber. Objek penelitian ini adalah pengguna Path laki-laki dan perempuan dewasa awal. Narasumber yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yang terdiri dari 7 pengguna laki-laki dan 7 pengguna perempuan. Kemudian, dalam meneliti ini peneliti akan mengkaji dengan dua tahap yaitu dengan analisis isi di level teks dan wawancara pada level konteks.
Teori yang dipakai oleh peneliti adalah menggunakan teori Genderlect Style dari Deborrah Tannen, message production dari Barbara O’keefe dan teori penerimaan pesan dari Stuart Hall. Hasil temuan dan kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat perbedaan gaya dalam mencantumkan identitas di media sosial, pengguna laki-laki lebih cenderung senang menampilkan identitas aslinya dibandingkan dengan wanita yang terkadang cenderung mengubah identitasnya di dunia online. Kemudian dalam memproduksi sebuah pesan, pengguna perempuan lebih senang membicarakan topik pribadi sedangkan pengguna laki-laki lebih senang membahas tentang topik umum. Selain itu, dalam cara menulis pesan, pengguna perempuan lebih menulis pesan secara ekspresif sedangkan pengguna laki-laki lebih senang menulis pesan secara konvensional. Dan yang terakhir, dalam menerima pesan pengguna laki-laki lebih cenderung membalas pesan dengan negotiation atau biasanya dengan bercanda, sedangkan perempuan lebih senang membahas pesan secara hegimoni dominant atau menyetujui isi pesan.
Kata Kunci : Genderlect Style, Message Production, Decoding, New Media
Penulis Utama | : | Violetta Kumala Bening |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D1213075 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Genderlect Style Dalam New Media (Studi Analisis Media Siber tentang Genderlect Style Pengguna Media Sosial Path) |
Edisi | : | 0 |
Imprint | : | Surakarta - FISIP - 2016 |
Program Studi | : | S-1 Ilmu Komunikasi Non Reguler |
Kolasi | : | 0 |
Sumber | : | UNS-FISIP Jur. Ilmu Komunikasi- D.1213075-2016 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | 0 |
ISBN | : | 0 |
Link DOI / Jurnal | : | http://0 |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | 0 |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|