Dengan adanya perkembangan penduduk yang semakin meningkat, pencemaran
lingkungan menjadi salah satu permasalahan yang banyak ditemui pada daerah
dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Penanganan limbah cair sangat penting
bagi manusia, sehingga penanganannya harus memenuhi standar kuantitas dan
kualitas limbah cair. Berdasarkan data yang diperoleh, limbah cair yang
dihasilkan penduduk Mojosongo 20 tahun ke depan diprediksi tidak dapat
ditampung di IPAL Mojosongo. Hal ini dikarenakan jumlah pelanggan IPAL
Mojosongo yang semakin meningkat, sehingga menyebabkan IPAL yang ada
tidak dapat menampung peningkatan tersebut. Limbah cair yang ditampung IPAL
Mojosongo diolah berdasarkan sifat fisika dan kimia sebelum dibuang ke sungai
agar tidak mencemari badan sungai. Penelitian ini juga ditujukan untuk
menganalisis kualitas limbah cair khususnya limbah cair buangan rumah tangga
sesuai sifat kimia dan fisika.
Penelitian ini menggunakan metode interview, studi observasi, dan literatur. Data
yang diperlukan antara lain jumlah pelanggan dan penduduk, debit air limbah cair
IPAL Mojosongo, kualitas limbah cair yang sesuai dengan Baku Mutu limbah
cair.
Nilai Efisiensi pada sistem pengolahan yaitu, untuk COD adalah 60,7 %, untuk
BOD5 adalah 71,3 %, sedangkan nilai untuk TSS adalah 91,5 %. Efisiensi diatas
50% menunjukkan bahwa sistem pengolahan telah berlangsung dengan baik.
Prediksi limbah cair untuk 10 tahun maupun 20 tahun kedepan berdasarkan
perhitungan jumlah penduduk IPAL Mojosongo tidak mampu menampung limbah
cair. Berdasarkan perhitungan jumlah pelanggan untuk 10 tahun kedepan IPAL
Mojosongo masih mampu untuk melayani masyarakat sedangkan untuk 20 tahun
kedepan IPAL Mojosongo tidak dapat untuk menampung dan mengolah limbah
cair khususnya untuk wilayah Kelurahan Mojosongo. Salah satu cara adalah
dengan memperpendek waktu tinggal pada proses pengolahan, yaitu dengan
proses lumpur aktif dan extended aeration.
Kata kunci: kualitas, limbah cair, sifat fisika dan kimia, efisiensi, waktu tinggal.