Penulis Utama : Muhamad Ady Setya Firdaus Ardani
NIM / NIP : K1212051
×

ABSTRAK

 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel
Kidung dari Negeri Apung; (2) konflik batin pada tokoh utama; (3) nilai
pendidikan karakter dalam novel; dan (4) relevansinya sebagai materi ajar dalam
pembelajaran apresiasi sastradi SMA.  
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan
pendekatan psikologi sastra. Data yang diperoleh berasal dari sumber data yang
berupa novel Kidung dari Negeri Apung dan wawancara informan dengan guru,
siswa dan novelis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan analisis dokumen dan wawancara mendalam dengan informan. Uji
validitas data yang digunakan adalah triangulasi teori dan triangulasi sumber data.
Analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang mencakup
pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan simpulan.
Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut. Pertama, tokoh utama dalam
novel ialah Liana, novel ini bertemakan tentang pendidikan dan mengambil latar
sebuah Kampung Nelayan yang berada di daerah Kendari. Novel ini memiliki alur
campuran, sudut pandang penceritaan dengan menggunakan kata ganti orang
ketiga, dan gaya bahasa yang dominan digunakan dalam novel ini ialah majas
asosiasi atau perumpamaan. Kedua, konflik batin tokoh utama (Liana) berupa
pertentangan warga yang disebabkan kesalahpahaman warga terhadap sikap Liana
yang menginginkan anak-anak Kampung Nelayan tetap bersekolah, tetapi warga
menilai bahwa sikap Liana yang mendatangi rumah warga untuk meminta
anaknya didaftarkan di sekolah terlalu berlebihan. Konflik batin lain berupa
hubungan asmara Liana dengan Awing, yang tak direstui oleh kakak Liana yang
disebabkan kesalahpahamannya terhadap Awing. Kakak Liana mengira bahwa
ayah Awing telah melaporkan ayah Liana ke polisi, sehingga timbul
kesalahpahaman di antara Awing dan kakak Liana. Ketiga, nilai pendidikan yang
terkandung meliputi, peduli sosial, peduli lingkungan, tanggung jawab, kerja
keras, rasa ingin tahu, dan cinta tanah air. Keempat, didasarkan dari teori
Rahmanto dalam pemilihan bahan pembelajaran haruslah memenuhi tiga aspek,
yakni aspek kebahasaan, aspek psikologi, dan aspek latar belalakng siswa. Untuk
itu, novel yang dipilih haruslah memuat bahasa yang mudah dipahami oleh siswa,
sesuai dengan jenjang psikis siswa, dan mampu memberikan gambaran bagi siswa
yang membacanya. Novel ini pun sesuai dengan kriteria menurut Saryono, yang
menyatakan bahwa novel harus memiliki nilai literer-estetis, humanistis, etis, dan
religious-sufistis-profetis untuk dijadikan sebagai materi pembelajaran. Dari
beberapa teori tersebut, peneliti meyakini bahwa novel Kidung dari Negeri Apung
dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra yang tercantum pada
KD 3.1 yaitu memahami struktur dan kaidah teks novel baik melalui lisan
maupun tulisan, dan KD 4.1 yaitu menginterpretasi makna teks novel baik secara
lisan maupun tulisan.

Kata kunci: unsur intrinsik, analisis psikologi sastra, nilai pendidikan, relevansi
materi ajar.


 

×
Penulis Utama : Muhamad Ady Setya Firdaus Ardani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1212051
Tahun : 2016
Judul : Analisis Psikologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter Novel Kidung dari Negeri Apung Karya Arsyad Salam Serta Relevansinya Sebagai Materi Pembelajaran Apresiasi Sastra di Sekolah Menengah Atas
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.Kip - 2016
Program Studi : S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Kip Jur.Pendidikan Bahasa Indonesia-K1212051-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Yant Mujiyanto, M.Pd.,
2. Dr. Sumarwati, M.Pd.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.