Penulis Utama : Hayuningtyas Juniatama
NIM / NIP : I0512025
×

Indonesia merupakan negara agraris sehingga sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian negara. Berkembangnya sektor pertanian menyebabkan makin meningkatnya kebutuhan pupuk. Saat ini kebutuhan pupuk dalam negeri sebagian masih dipenuhi dengan cara impor. Salah satu pupuk impor adalah pupuk Amonium Sulfat yang biasa disebut ZA (Zwavelzure Ammoniak).
Pabrik Amonium Sulfat dirancang dengan kapasitas 250.000 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah ammonia, karbon dioksida dan gipsum. Pabrik ini direncanakan didirikan di daerah Cikampek, Jawa Barat.
Amonium sulfat dengan proses Merseburg dilakukan dengan mereaksikan amonium karbonat dengan gipsum. Reaksi dijalankan dalam reaktor RATB. Reaktor berjumlah 2 yang disusun seri dimana bekerja secara non isothermal dan adiabatik. Kondisi operasi pada reaktor I yaitu suhu 40,5 oC-54,9 oC dan tekanan 1 atm dan konversi reaksi 92,1 %. Sedangkan reaktor II bekerja pada suhu 54,9 oC-55,7 oC dan tekanan 1 atm. Besarnya konversi reaksi yang terjadi yaitu 98%. Produk yang keluar dari reaktor II dimasukkan ke filter. Produk selanjutnya dimurnikan dalam evaporator, kristaliser dan centrifuge serta rotary dryer.
Kebutuhan bahan baku amonia sebanyak 65.183,23 ton/tahun, karbon dioksida sebanyak 83.933 ton/tahun, dan gipsum sebanyak 334.116 ton/tahun. Kebutuhan utilitas meliputi air sungai sebanyak 69 m3/jam, bahan bakar batubara sebanyak 2.225 kg/jam, udara tekan sebanyak 115 m3/jam dan kebutuhan listrik sebesar 674 kW. Pabrik juga didukung laboratorium untuk menjaga kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Pabrik direncanakan dibangun di atas tanah seluas 36.000 m2 di daerah Cikampek, Jawa Barat. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT). Struktur organisasi menggunakan struktur line and staff. Sistem kerja karyawan terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jam kerja selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 194 orang.
Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan diperoleh Rate of Return Investment (ROI) sebesar 38,72% sebelum pajak dan 29,04% sesudah pajak, Pay Out Time (POT) sebesar 2,01 tahun sebelum pajak dan 2,05 tahun sesudah pajak, Break Even Point (BEP) sebesar 42,20%, Shut Down Point (SDP) sebesar 22,01%, dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 21,37%. Besarnya nilai parameter-parameter ekonomi tersebut memenuhi batasan nilai kelayakan untuk pabrik beresiko rendah. Pabrik amonium sulfat termasuk pabrik beresiko rendah maka pabrik tersebut layak untuk didirikan.

 

×
Penulis Utama : Hayuningtyas Juniatama
Penulis Tambahan : 1. Pangesti Willistania
2.
NIM / NIP : I0512025
Tahun : 2016
Judul : Prarancangan pabrik amonium sulfat dari karbon dioksida, amonia, dan kalsium sulfat dengan proses merseburg kapasitas 250.000 ton/tahun
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2016
Program Studi : S-1 Teknik Kimia
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Kimia-I.0512025-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Arif Jumari, M.Sc.
2. Dr. Adrian Nur, S.T., M.T.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.